KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Implementasi teknologi dalam menopang kegiatan industri minyak dan gas (migas) di Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, terlepas dari potensi yang ada, industri migas di Indonesia sebenarnya cukup menantang. Sebab, sebagian besar cadangan migas Indonesia terletak di kawasan perairan atau offshore. Tak jarang cadangan migas tersebut berada jauh dari daratan terdekat. Maka dari itu, Indonesia sangat membutuhkan teknologi yang bisa menopang kegiatan pertambangan migas secara offshore. Sehingga, proses eksplorasi dan produksi migas menjadi lebih mudah dan dapat dipantau pula dari wilayah darat.
Industri migas Indonesia menantang, penerapan teknologi sangat dibutuhkan
KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Implementasi teknologi dalam menopang kegiatan industri minyak dan gas (migas) di Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, terlepas dari potensi yang ada, industri migas di Indonesia sebenarnya cukup menantang. Sebab, sebagian besar cadangan migas Indonesia terletak di kawasan perairan atau offshore. Tak jarang cadangan migas tersebut berada jauh dari daratan terdekat. Maka dari itu, Indonesia sangat membutuhkan teknologi yang bisa menopang kegiatan pertambangan migas secara offshore. Sehingga, proses eksplorasi dan produksi migas menjadi lebih mudah dan dapat dipantau pula dari wilayah darat.