JAKARTA. Industri minyak dan gas bumi (migas) di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam terpuruk akibat peraturan yang mewajibkan seluruh transaksi keuangan menggunakan mata uang rupiah. "Banyak kontrak kerja yang hilang akibat kebijakan penggunaan rupiah oleh BI. Jumlahnya signifikan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Batam OK Simatupang di Batam Kepulauan Riau, Rabu (4/11). Simatupang memperkirakan, kinerja industri migas di Batam menurun 70% - 80% beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan penggunaan rupiah.
Industri migas terpuruk akibat wajib rupiah
JAKARTA. Industri minyak dan gas bumi (migas) di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam terpuruk akibat peraturan yang mewajibkan seluruh transaksi keuangan menggunakan mata uang rupiah. "Banyak kontrak kerja yang hilang akibat kebijakan penggunaan rupiah oleh BI. Jumlahnya signifikan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Batam OK Simatupang di Batam Kepulauan Riau, Rabu (4/11). Simatupang memperkirakan, kinerja industri migas di Batam menurun 70% - 80% beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan penggunaan rupiah.