JAKARTA. Federasi Pengemasan Indonesia kembali meminta bea masuk bijih plastik dibebaskan. Pasalnya industri masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap impor bijih plastik. Henky Wibowo, Ketua Umum Federasi Pengemasan Indonesia mengatakan bahan baku kemasan sebesar 50% masih impor. "Kami masih banyak impor bahan baku yaitu bijih plastik dari Timur Tengah," ujar Henky usai jumpa Menteri Perindustrian, Selasa malam (4/3). Saat ini, bea masuk untuk biji plastik sekitar 10%. Diharapkan impor tersebut dibebaskan bea masuknya menjadi 0 atau paling tidak 5%.
Industri minta bea masuk bijih plastik dipangkas
JAKARTA. Federasi Pengemasan Indonesia kembali meminta bea masuk bijih plastik dibebaskan. Pasalnya industri masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap impor bijih plastik. Henky Wibowo, Ketua Umum Federasi Pengemasan Indonesia mengatakan bahan baku kemasan sebesar 50% masih impor. "Kami masih banyak impor bahan baku yaitu bijih plastik dari Timur Tengah," ujar Henky usai jumpa Menteri Perindustrian, Selasa malam (4/3). Saat ini, bea masuk untuk biji plastik sekitar 10%. Diharapkan impor tersebut dibebaskan bea masuknya menjadi 0 atau paling tidak 5%.