JAKARTA. Produsen gula rafinasi mendesak pemerintah membuka lebih besar lagi keran impor gula mentah atau raw sugar yang menjadi bahan baku gula rafinasi. Alasannya, permintaan gula rafinasi di dalam negeri sedang meningkat. Permintaan gula rafinasi ini meningkat karena pelaku industri makanan dan minuman sudah mulai menggenjot produksinya pada kuartal kedua. Melihat tren ini, produsen menilai, kuota izin impor raw sugar tahun ini yang sebanyak 930.000 ton masih kurang. "Akibat keterbatasan bahan baku, utilisasi pabrik hanya 60% saja," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri) M, Yamin Rachman, Rabu (29/4). Saat ini, papar Yamin, total kebutuhan gula rafinasi industri makanan dan minuman berkisar 2,105 juta ton. "Kalau kebutuhannya sebesar itu, pasokan raw sugar seharusnya juga relatif sama," katanya.
Industri Minta Keran Impor Raw Sugar Dibuka Lebih Besar
JAKARTA. Produsen gula rafinasi mendesak pemerintah membuka lebih besar lagi keran impor gula mentah atau raw sugar yang menjadi bahan baku gula rafinasi. Alasannya, permintaan gula rafinasi di dalam negeri sedang meningkat. Permintaan gula rafinasi ini meningkat karena pelaku industri makanan dan minuman sudah mulai menggenjot produksinya pada kuartal kedua. Melihat tren ini, produsen menilai, kuota izin impor raw sugar tahun ini yang sebanyak 930.000 ton masih kurang. "Akibat keterbatasan bahan baku, utilisasi pabrik hanya 60% saja," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri) M, Yamin Rachman, Rabu (29/4). Saat ini, papar Yamin, total kebutuhan gula rafinasi industri makanan dan minuman berkisar 2,105 juta ton. "Kalau kebutuhannya sebesar itu, pasokan raw sugar seharusnya juga relatif sama," katanya.