Industri minuman isotonik tumbuh 6,24% per tahun



JAKARTA. Persaingan bisnis minuman isotonik semakin sengit. Riset MARS Indonesia menyebutkan, sejak tahun 2014 sampai 2016 ini, industri minuman isotonik tumbuh 6,24% per tahun. Sekitar 76 perusahaan memasuki pasar minuman isotonik di Indonesia sejak tahun 2014, dan 42 di antaranya masih aktif beroperasi.  

Saat ini pemain minuman isotonik besar, antara lain PT Amerta Indah Osaka (Pocari Sweat), PT Tirta Fresindo Jaya dan PT Coca Cola Bottling Indonesia. Sejauh ini Pocari Sweat masih merajai pasar Indonesia, sebesar 56,3%. Mengekor Mizone, Hydro Coco dan You C1000 Isotonik Drink. Ada juga pendatang baru, PT Sayap Mas Utama (Wings Food), dengan mengusung merek Isoplus.

Sejauh ini produk Pocari Sweat berupaya mendongkrak pertumbuhan melalui berbagai kegiatan maupun pertandingan olahraga. "Pertumbuhan kami dari tahun ke tahun sekitar 2%. Ini sejalan dengan bertumbuhnya kegiatan olahraga," ujar Daniel Pieter, Head of Marketing Pocari Sweat, pekan lalu.


Menurutnya, market share Pocari Sweat saat ini di atas 50%. "Kami sudah memiliki pasar sendiri dari sisi konsumen. Saat ini kami sedang fokus menggarap pasar minuman isotonik melalui olahraga," ungkap dia.

Sementara Wings Food melihat peluang minuman isotonik menggiurkan dan yakin akan terus bertumbuh. "Konsumsi minuman isotonik mencapai 280 juta ton per tahun, kami melihat ini potensi yang besar. Makanya kami mulai masuk ke pasar isotonik," kata Aristo Kristandyo, Head of Marketing Beverages Wings Food kepada KONTAN, Minggu (20/11).

Dengan potensi yang cukup besar itu, Wings Food menargetkan pertumbuhan 15% di tahun 2017 mendatang. Kontribusi beverages pada total pendapatan Wings Food setidaknya menyumbang sekitar 16%. Maka itu, Wings Food juga akan terus mengembangkan produknya dengan terus berinovasi. 

Caranya, gencar mempromosikan produk di pasaran. Memperbanyak distribusi produk dengan harga yang terjangkau juga merupakan strategi Wings Food memasarkan produk Isoplus.

Ahmad Fauzi, Senior Brand Manager Mizone, menegaskan, produk Mizone juga semakin bertumbuh saat ini. Ia menunjuk riset Nielsen Retail Audit Jawa per September 2016. Berdasarkan riset itu, pertumbuhan Mizone sebesar 3,8% dibandingkan tahun lalu. "Strategi kami adalah ekspansi dalam distribusi dan menjaga komunikasi yang relevan dengan konsumen," tambah Ahmad.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini