Industri MLM diproyeksi tumbuh 12% pada 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis penjualan langsung atau multi level marketing (MLM) diprediksi akan meningkat pada tahun ini. Catatan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), pada 2016, penjualan langsung meningkat 10% dengan 14 juta orang Indonesia terlibat di dalam industri tersebut.

Djoko Hartanto Komara, Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) mengatakan, tahun ini merupakan masa transisi antara offline ke online. Anggota APLI saat ini sudah melakukan upgrade kemampuan untuk memberikan infrastruktur kepada pengguna internet.

Untuk maju memang saat ini perusahaan harus online, oleh karena itu, anggota APLI akan menggunakan online baik komunikasi, presentasi dan edukasi. Peralihan antara generasi X ke Y akan lebih smooth sehingga kesempatan bisa lebih terbuka.


"Tahun 2016 naik 10%, tahun 2017 datanya keluar nanti Mei, tetapi untuk tahun 2018 kami harap akan naik di level 12%-15%," ujar Djoko di Jakarta, Jumat (12/1).

Asal tahu saja, sepanjang tahun lalu, APLI memprediksi pertumbuhan penjualan langsung melambat. Dibandingkan tahun 2016 yang naik 10%, justru pertumbuhan pada 2017 hanya sekitar 8%. Hal ini disebabkan adanya pengawasan ketat satgas investasi soal investasi.

Asal tahu saja, saat ini MLM memiliki dua metode, yakni skema bonus dengan piramida dan skema bonus penjualan. Skema bonus piramida yang mendasarkan bonus pada rekrutan inilah yang dipandang sebagai money game oleh satgas investasi.

"Makanya kami butuh penyelarasan aturan untuk mendeskripsikan ciri-ciri skema piramida," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini