JAKARTA. Industri pembiayaan bersikap lebih realistis menjalani tahun 2015. Setelah melewati babak pertama tahun ini, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memangkas proyeksi laba hingga 20% pada tahun ini. Sekretaris Jenderal APPI, Efrinal Sinaga mengungkapkan, perlambatan ekonomi mengerem laju pertumbuhan laba perusahaan pembiayaan. Ditambah lagi kenaikan rasio kredit macet alias non performing financing (NPF) ikut menggerogoti kinerja industri pembiayaan. Pada tahun lalu, industri pembiayaan mengukir laba Rp 12 triliun. "Kalaupun di bawah tahun lalu mungkin turun sekitar 20% menjadi antara Rp 10,8 triliun sampai Rp 11 triliun," kata Efrinal, Selasa (4/8).
Industri multifinance gunting target laba
JAKARTA. Industri pembiayaan bersikap lebih realistis menjalani tahun 2015. Setelah melewati babak pertama tahun ini, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memangkas proyeksi laba hingga 20% pada tahun ini. Sekretaris Jenderal APPI, Efrinal Sinaga mengungkapkan, perlambatan ekonomi mengerem laju pertumbuhan laba perusahaan pembiayaan. Ditambah lagi kenaikan rasio kredit macet alias non performing financing (NPF) ikut menggerogoti kinerja industri pembiayaan. Pada tahun lalu, industri pembiayaan mengukir laba Rp 12 triliun. "Kalaupun di bawah tahun lalu mungkin turun sekitar 20% menjadi antara Rp 10,8 triliun sampai Rp 11 triliun," kata Efrinal, Selasa (4/8).