Industri non migas naik 5,56% di triwulan I 2014



JAKARTA. Pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada triwulan pertama tahun ini tumbuh 5,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Industri juga mencatat peningkatan ekspor sebesar 3,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, industri pengolahan non-migas memberikan kontribusi sebesar 20,56% terhadap total produk domestik bruto. "Kontribusi ini yang terbesar dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Maka dapat dikatakan industri masih menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional," ujar MS Hidayat, Menteri Perindustrian, Senin (9/6).Pada triwulan pertama industri berhasil mencatat ekspor sebesar US$ 29,27 miliar, meningkat 3,55% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Catatan tersebut setara dengan 66,05% dari total ekspor nasional. Defisit neraca perdagangan produk industri telah ditekan dari US$ 3,87 miliar menjadi US$ 473,8 juta.Sementara itu investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sampai dengan triwulan pertama tahun ini mencapai Rp 11,1 triliun, menurun sebesar 1,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun investasi penanaman modal asing sebesar US$ 3,49 miliar atau menurun 23,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2013.Catatan saja, Menperin memiliki 8 bawahan yang membidang sektor berbeda-beda yaitu Ditjen Basis Industri Manufaktur, ditjen industri agro, ditjen industri unggulan berbasis teknologi, dan ditjen industri kecil menengah. Selain itu ada ditjen pengembangan perwilayahan industri, ditjen kerjasama industri internasional, badan pengkajian kebijakan, iklim, dan mutu industri, inspektorat jenderal, dan sekretariat jenderal.Sementara itu realisasi anggaran Kementerian Perindustrian dari awal tahun sampai dengan 30 April 2014 telah terserap 14,29% dari pagu anggaran.Berdasarkan laporan dari Kemenperin, sampai dengan April pihaknya telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 417,50 miliar atau setara dengan 14,29% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 2,92 triliun.Adapun sebetulnya target penyerapan anggaran sampai dengan 30 April adalah sebesar Rp 717,96 miliar atau 24,57% dari pagu.Hidayat mengatakan masih rendahnya realisasi anggaran Kemenperin disebabkan terutama karena masih diblokirnya dana optimalisasi Kemenperin tahun anggaran 2014 sebesar Rp 300 miliar.Adapun pihaknya telah menyiapkan upaya dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mempercepat serapan anggaran 2014. "Mempercepat proses lelang terutama penunjukkan langsung dan lelang sederhana. Mendorong percepatan kegiatan swakelola, mempercepat proses pembayaran uang muka, dan mendorong kegiatan-kegiatan dengan alokasi anggaran yang besar," ujar Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto