JAKARTA. Kinerja ekspor biji kakao diprediksi menurun sepanjang tahun ini. Pasalnya, industri kakao olahan domestik terus meningkatkan permintaan. Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) memperkirakan ekspor biji kakao tahun ini tidak lebih dari 100.000 ton, menyusut 28,1% dibandingkan tahun lalu yang seberat 139.177,11 ton. Sekretaris Eksekutif Askindo, Firman Bakri, mengatakan, kinerja ekspor biji kakao bakal dipengaruhi oleh empat perusahaan pengolahan kakao yang berencana beroperasi pada tahun ini. "Bila perusahaan itu beroperasi tahun ini, penyerapan kakao dalam negeri bisa meningkat," kata Firman, Senin (4/2). Beberapa perusahaan pengolah biji kakao yang bakal beroperasi tahun ini antara lain Barry Callebout, Cargill, dan JB Cocoa. Kapasitas penyerapan dari total perusahaan baru tersebut adalah sekitar 150.000 ton per tahun.
Industri olahan bergairah, ekspor biji kakao susut
JAKARTA. Kinerja ekspor biji kakao diprediksi menurun sepanjang tahun ini. Pasalnya, industri kakao olahan domestik terus meningkatkan permintaan. Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) memperkirakan ekspor biji kakao tahun ini tidak lebih dari 100.000 ton, menyusut 28,1% dibandingkan tahun lalu yang seberat 139.177,11 ton. Sekretaris Eksekutif Askindo, Firman Bakri, mengatakan, kinerja ekspor biji kakao bakal dipengaruhi oleh empat perusahaan pengolahan kakao yang berencana beroperasi pada tahun ini. "Bila perusahaan itu beroperasi tahun ini, penyerapan kakao dalam negeri bisa meningkat," kata Firman, Senin (4/2). Beberapa perusahaan pengolah biji kakao yang bakal beroperasi tahun ini antara lain Barry Callebout, Cargill, dan JB Cocoa. Kapasitas penyerapan dari total perusahaan baru tersebut adalah sekitar 150.000 ton per tahun.