KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi salah satu sektor yang terpukul akibat Covid-19, emiten otomotif lebih optimistis dalam memandang tahun 2021. Head of Investor Relations PT Astra International Tbk (ASII) Tira Ardianti mengatakan, Astra International percaya diri dapat mencetak kinerja lebih baik ketimbang perolehan 2020 seiring dengan pemulihan ekonomi. “Kami tetap optimistis mengingat banyak aktivitas ekonomi yang secara bertahap mulai pulih, dan kami juga sudah lebih adaptif dalam menghadapi situasi pandemi. Kemajuan dengan adanya vaksin juga menumbuhkan optimisme global yang bisa positif juga untuk Indonesia,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/1). Meski begitu, ASII juga tetap waspada mengingat tingkat ketidakpastian yang masih tinggi.
Berdasarkan data internal perusahaan, penjualan mobil grup Astra yang diwakili merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot ini di bulan November lalu hanya 24.425 unit. Realisasi ini turun 7,51% dibanding penjualan di bulan sebelumnya yang mencapai 26.410 unit.
Baca Juga: Simak saham-saham ini diuntungkan saat PMI Manufaktur Indonesia naik Selanjutnya, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) juga menargetkan bisa mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Investor Relations Bintraco Dharma Yosef mengatakan, pihaknya percaya diri kinerja akan melanjutkan pertumbuhan pada 2021 sejalan dengan membaiknya ekonomi. “Untuk tahun 2021 kami tetap melihat secara positif potensi pertumbuhan yang ada mengingat pencapaian kami di kuartal IV-2020 meningkat sekitar 64% dari pencapaian di kuartal III-2020,” ungkapnya, Kamis (7/1). Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, industri otomotif memiliki prospek yang cukup baik pada tahun ini didorong oleh pemulihan ekonomi, kemudian stimulus fiskal, pertumbuhan kredit, kenaikan tunjangan, dan inovasi produk otomotif misalnya mobil listrik. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan, pemulihan daya beli juga menjadi sentimen positif untuk sektor otomotif. Menurutnya, persaingan antara mobil bahan bakar minyak dan mobil listrik menjadi tantangan bagi sektor otomotif. “Tapi ditentukan oleh daya beli masyarakat, ini jadi sentimen yang bagus juga di kala ekonomi mulai pulih,” katanya, Kamis (7/1).
Baca Juga: Berikut saham-saham yang diuntungkan di tengah menguatnya kurs rupiah William bilang, beragam sentimen akan datang untuk ke depannya, sehingga emiten di bidang industri otomotif harus mulai dapat menyesuaikan diri. Misalnya saja apabila mobil listrik diminati oleh masyarakat, maka pilihan produsen adalah mengikut tuntutan konsumen.
Dari jajaran saham-saham terkait otomotif, William menjagokan ASII, AUTO, IMAS, IMJS karena saham-saham ini menjadi yang paling cepat mendapat respons pelaku pasar sehubungan dengan sentiment otomotif, terutama ASII dan IMAS. William memberikan rekomendasi buy untuk saham ASII dengan target harga Rp 7.200, AUTO dengan target harga Rp 1.200 -Rp 1.400, IMAS dengan target harga Rp 1.700, dan IMJS dengan target harga Rp 450 - Rp 500. Nafan juga menyarankan pelaku pasar untuk bisa akumulasi beli saham ASII dengan target harga Rp 6.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi