Industri otomotif berlomba mobil listrik dan otonom, BMW malah ditinggal sang CEO



KONTAN.CO.ID - LONDON. BMW mesti mencari pemimpin baru di tengah upaya untuk menemukan tempat di industri otomotif global yang ditantang oleh pesatnya pertumbuhan kendaraan listrik. Perusahaan mobil mewah tersebut mengumumkan pada hari Jumat lalu bahwa Harald Krueger akan mundur setelah empat tahun sebagai CEO. 

Dewan perusahaan diagendakan akan membahas masalah suksesi kepemimpinan dalam pertemuan yang dihelat pada bulan ini.

Krueger sendiri telah bekerja di produsen mobil asal Jerman ini selama hampir tiga dekade. "Selama beberapa tahun terakhir, industri otomotif telah dibentuk oleh sejumlah perubahan besar yang telah membawa lebih banyak transformasi daripada 30 tahun sebelumnya," kata Krueger seperti dilansir CNN.


Laju perubahan di sektor ini telah menghadirkan tantangan baru yang sangat besar bagi pembuat mobil global, tak terkecuali BMW. Di mana Laba perusahaan menyusut pada kuartal pertama yang sebagian karena denda dan divisi otomotif yang membukukan kerugian.

BMW pada bulan lalu menetapkan tujuan untuk memiliki 25 model mobil listrik pada tahun 2023 alias dua tahun lebih cepat dari jadwal. Dikatakan, BMW mengharapkan penjualan kendaraan yang sudah memakai tenaga listrik bisa berlipat ganda pada tahun 2021.

Namun perusahaan sejauh ini telah mengambil pendekatan hati-hati untuk mobil listrik sepenuhnya, alih-alih fokus pada plug-in hybrid.

David Bailey, seorang profesor di Birmingham Business School, mengatakan bahwa BMW perlu mempercepat perpindahannya ke teknologi baru. "Krueger telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir, tetapi BMW menghadapi beberapa tantangan besar di masa depan," kata Bailey. 

"Mereka merasa perlu untuk membawa orang baru mengingat skala tantangannya yang makin besar," lanjutnya.

Sekedar info, BMW dan Daimler yang saling bersaing keras di pasar mewah mengumumkan pada awal tahun ini bahwa mereka akan membentuk kemitraan strategis yang berfokus pada mobil otonom. Perusahaan juga menginvestasikan US$ 1 miliar dalam usaha untuk mengembangkan layanan berbagi tumpangan dan sistem pengisian tenaga mobil listrik.

Editor: Tendi Mahadi