KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian fokus memacu pengembangan industri manufaktur berbasis sektor padat karya berorientasi ekspor di Jawa Tengah . Misalnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki dan furnitur yang selama ini telah memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. "Sektor-sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup baik. Apalagi, adanya Kawasan Industri Kendal, kami terus aktif untuk menarik investasi masuk," kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Senin (9/4). Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai investasi industri manufaktur pada tahun 2015 mencapai Rp 10,7 triliun, dan ditargetkan naik 10 kali lipat menjadi Rp 104,3 triliun di tahun 2035. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga diprediksi meningkat dari 3,2 juta orang tahun 2015 menjadi 6,2 juta orang pada 2035.
Industri padat karya berorientasi ekspor berkontribusi besar di Jawa Tengah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian fokus memacu pengembangan industri manufaktur berbasis sektor padat karya berorientasi ekspor di Jawa Tengah . Misalnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki dan furnitur yang selama ini telah memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. "Sektor-sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup baik. Apalagi, adanya Kawasan Industri Kendal, kami terus aktif untuk menarik investasi masuk," kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Senin (9/4). Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai investasi industri manufaktur pada tahun 2015 mencapai Rp 10,7 triliun, dan ditargetkan naik 10 kali lipat menjadi Rp 104,3 triliun di tahun 2035. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga diprediksi meningkat dari 3,2 juta orang tahun 2015 menjadi 6,2 juta orang pada 2035.