JAKARTA. Keputusan pemerintah memberlakukan sistem kuota impor tepung terigu pada tahun ini membuat produsen pakan ikan dan udang (aquakultur) menjadi khawatir. Pasalnya, selama ini produsen pakan tersebut juga menggunakan terigu impor sebagai bahan baku pakan. Denny D Indradjaja, Ketua Pakan Aquakultur Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengatakan, industri pakan aquakultur khawatir pembatasan impor terigu akan membuat industri ini kalah bersaing dengan industri pangan untuk mendapatkan terigu impor. Makanya, "Kami berharap kebijakan ini dikecualikan untuk industri pakan ternak," ujarnya Kamis (10/4). Berdasarkan catatan GPMT, kebutuhan terigu untuk industri pakan mencapai 200.000 ton per tahun. Dalam produksi industri pakan aquakultur, porsi terigu sekitar 20% dari total bahan baku yang digunakan. Terigu digunakan sebagai bahan baku perekat.
Industri Pakan Khawatir Tak Dapat Kuota
JAKARTA. Keputusan pemerintah memberlakukan sistem kuota impor tepung terigu pada tahun ini membuat produsen pakan ikan dan udang (aquakultur) menjadi khawatir. Pasalnya, selama ini produsen pakan tersebut juga menggunakan terigu impor sebagai bahan baku pakan. Denny D Indradjaja, Ketua Pakan Aquakultur Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengatakan, industri pakan aquakultur khawatir pembatasan impor terigu akan membuat industri ini kalah bersaing dengan industri pangan untuk mendapatkan terigu impor. Makanya, "Kami berharap kebijakan ini dikecualikan untuk industri pakan ternak," ujarnya Kamis (10/4). Berdasarkan catatan GPMT, kebutuhan terigu untuk industri pakan mencapai 200.000 ton per tahun. Dalam produksi industri pakan aquakultur, porsi terigu sekitar 20% dari total bahan baku yang digunakan. Terigu digunakan sebagai bahan baku perekat.