KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan beberapa harga bahan pokok dan ditambah BBM yang sejalan dengan inflasi yang juga terus naik membuat beberapa pemain Buy Now Pay Later (BNPL) mulai waspada. Hal itu terkait dengan daya beli masyarakat serta kemampuan bayarnya. Selama ini, penyaluran pinjaman yang disalurkan oleh pemain BNPL ini tergolong dalam penyaluran multiguna. Data OJK per Juli 2022 pun menunjukkan mulai ada penurunan sekitar 4,1% secara tahunan dengan nilai sekitar Rp 212,15 triliun. Namun, penurunan tersebut belum terlihat pada kinerja Akulaku Finance yang menjalankan paylater itu sendiri. Hingga Agustus 2022, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga bilang penyaluran pinjamannya telah mencapai Rp 9 triliun.
Industri Paylater di Indonesia Mewaspadai Daya Beli Masyarakat yang Turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan beberapa harga bahan pokok dan ditambah BBM yang sejalan dengan inflasi yang juga terus naik membuat beberapa pemain Buy Now Pay Later (BNPL) mulai waspada. Hal itu terkait dengan daya beli masyarakat serta kemampuan bayarnya. Selama ini, penyaluran pinjaman yang disalurkan oleh pemain BNPL ini tergolong dalam penyaluran multiguna. Data OJK per Juli 2022 pun menunjukkan mulai ada penurunan sekitar 4,1% secara tahunan dengan nilai sekitar Rp 212,15 triliun. Namun, penurunan tersebut belum terlihat pada kinerja Akulaku Finance yang menjalankan paylater itu sendiri. Hingga Agustus 2022, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga bilang penyaluran pinjamannya telah mencapai Rp 9 triliun.