Jakarta. Dunia pelayaran masih dalam kondisi krisis. Sejak dua tahun terakhir ini, sejumlah perusahaan pelayaran dunia banyak yang merugi tidak terkecuali di Indonesia. Perekonomian global yang terpuruk menjadi faktor pengaruhnya. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional atau Indonesian Nation Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, kondisi ini menyebabkan perusahaan pelayaran menurunkan kapasitas angkut hingga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hasilnya, banyak armada pelayaran nasional yang idle atau tidak beroperasi. Contohnya, kapal jenis tongkang pengangkut batubara kapasitas idle mencapai 60%, kapal general kargo besaran idle 40% dan kapal-kapal hulu migas idle kapasitasnya sebesar 60%.
Industri pelayaran butuh sentuhan riil pemerintah
Jakarta. Dunia pelayaran masih dalam kondisi krisis. Sejak dua tahun terakhir ini, sejumlah perusahaan pelayaran dunia banyak yang merugi tidak terkecuali di Indonesia. Perekonomian global yang terpuruk menjadi faktor pengaruhnya. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional atau Indonesian Nation Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, kondisi ini menyebabkan perusahaan pelayaran menurunkan kapasitas angkut hingga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hasilnya, banyak armada pelayaran nasional yang idle atau tidak beroperasi. Contohnya, kapal jenis tongkang pengangkut batubara kapasitas idle mencapai 60%, kapal general kargo besaran idle 40% dan kapal-kapal hulu migas idle kapasitasnya sebesar 60%.