Industri pelayaran terdampak pelemahan nilai tukar rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah telah mempengaruhi sektor logistik. Sektor logistik pun harus memutar otak agar pelemahan ini tak lantas menekan sektor tersebut.

Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan menyampaikan, saat ini pelaku usaha di sektor logistik sudah menerapkan efisiensi. Namun pelemhan nilai tukar juga membuat beban operasional lebih besar, wajar saja sebab saat ini pengeluaran lebih banyak dilakukan dalam mata uang Dolar AS.

“Pendapatan kami banyak dalam Rupiah tetapi pengeluaran operasional banyak dalam dolar AS, dalam hal ini seperti spare part jadi kami harapkan ke depan industri kita dibangun lebih cepat dan berikan kemudahan-kemudahan kepada pengusaha yang ingin membangun industri di daerah,” ujarnya di Jakarta, Rabu (12/9).


Menurutnya banyak spare part yang didatangkan dari luar negeri dan dibeli dalam dolar AS karena ketidaktersediaan di dalam negeri. Hal ini yang membuat ada selisih kurs, karena pendapatan dalam Rupiah tetapi pengeluaran dalam Dolar AS, oleh karena itu dirinya meminta pemerintah menumbuh kembangkan industri penopang logistik.

“Kami galakkan supaya industri dibangun sesegera mungkin, misalnya itu seperti mur dan baut yang kecil saja itu masih dari luar negeri, itu industrinya tidak ada disini jadi harus beli dari luar,” lanjutnya.

Namun dirinya yakin dengan fokus pemerintah saat ini untuk mengembangkan poros maritim dunia maka industri yang berkaitan dengan logistik dan supply chain ke depan juga akan baik. Yang jelas, dirinya berharap pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelaku logistik agar bisnisnya tetap berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .