JAKARTA. Industri spinning atau pemintalan benang dalam negeri sulit berkembang. Penyebabnya antara lain, kurang kompetitifnya produk benang yang dihasilkan di dalam negeri dibandingkan produk benang industri pemintalan luar negeri, seperti China dan India. Mahalnya biaya produksi menjadi masalah klasik yang terus terjadi dan belum mendapat solusi. Harga bahan bakar gas, serta tarif listrik untuk industri yang masih tinggi perlu segera dicarikan solusi. Selain itu, maraknya rembesan produk benang dari kawasan berikat semakin memperparah pengusaha. Seperti diketahui, industri yang berdiri di kawasan berikat mendapat fasilitas fiskal. Beberapa di antaranya adalah pengecualian dalam pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Industri pemintalan sedang kusut
JAKARTA. Industri spinning atau pemintalan benang dalam negeri sulit berkembang. Penyebabnya antara lain, kurang kompetitifnya produk benang yang dihasilkan di dalam negeri dibandingkan produk benang industri pemintalan luar negeri, seperti China dan India. Mahalnya biaya produksi menjadi masalah klasik yang terus terjadi dan belum mendapat solusi. Harga bahan bakar gas, serta tarif listrik untuk industri yang masih tinggi perlu segera dicarikan solusi. Selain itu, maraknya rembesan produk benang dari kawasan berikat semakin memperparah pengusaha. Seperti diketahui, industri yang berdiri di kawasan berikat mendapat fasilitas fiskal. Beberapa di antaranya adalah pengecualian dalam pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN).