KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cardig Aero Services Tbk (
CASS) melihat adanya peluang peningkatan permintaan jasa penunjang layanan kebandarudaraan seiring dengan pemulihan dan pertumbuhan industri penerbangan. Corporate Communication and Investor Relation CASS Bagus Made Wisnawa mengatakan, peningkatan permintaan jasa penunjang menjadi peluang bagi anak usaha CASS yang fokus pada jasa penunjang layanan kebandarudaraan dan jasa katering yaitu JAS Airtport Services (JAS), JAS Aero Engineering (JAE), dan Purantara In-Flight Catering (PMAD). Tetapi Bagus Made menyebut terdapat tantangan yang ada dalam industri ini, seperti persaingan yang ketat, perubahan regulasi yang dinamis, dan ketidakpastian ekonomi. Untuk mengatasi tantangan ini, CASS berusaha terus adaptasi strategis, mempertahankan keunggulan kompetitif, dan memastikan kepatuhan yang ketat.
CASS belum bisa membeberkan secara eksplisit target pertumbuhan pendapatan dan laba yang dibidik tahun ini. Bagus hanya menyampaikan, pihaknya berharap agar situasi dan kondisi perekonomian dapat kembali normal, sehingga dapat memberikan efek positif bagi laba bersih di tahun ini dan ke depannya. "CAGR pendapatan CASS sampai dengan tahun 2022 adalah sebesar 8%. Kami berharap untuk dapat mempertahankan CAGR tersebut," kata dia.
Baca Juga: JAS Aero Engineering Service Siap Tangani Pesawat A380 Pertama Indonesia Walau demikian, catatan kinerja CASS di kuartal I 2023 positif. Cardig mencatat peningkatan pada sisi laba bersih hingga 87,53% menjadi Rp 38,67 miliar dari Rp 20,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan naik 33,38% menjadi Rp 477,62 miliar dari Rp 358,07 miliar. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan segmen jasa pendukung transportasi udara sebesar 30,6% dan pendapatan segmen jasa katering sebesar 81,0%. Adapun kontributor terbesar dari pendapatan CASS pada tiga bulan pertama datang dari segmen layanan JAS sebesar 80% atau setara Rp 383,3 miliar, diikuti jasa katering alias PMAD sebesar 12% di angka Rp 56,2 miliar, dan JAE menyumbang porsi 8% di angka Rp 36 miliar. Bagus menjelaskan pada kuartal I 2023 pendapatan JAS tumbuh 25% dan JAE tumbuh 152,4% secara tahunan. Pertumbuhan ini disokong oleh adanya peningkatan jumlah penerbangan yang ditangani. Pendapatan JAS & JAE masing-masing berkontribusi masing-masing sebesar 80% dan 8% dari total pendapatan Perseroan di kuartal I 2023.
Baca Juga: Bukukan Kenaikan Pendapatan 23%, Cardig Aero Service Fokus di Segmen Bisnis Utama "Pendapatan jasa katering di kuartal pertama tumbuh 81% karena terjadinya peningkatan jumlah penerbangan seiring meredanya Covid-19 sehingga menyebabkan kenaikan pada jumlah
meals served. Pendapatan jasa katering berkontribusi sebesar 12% dari total pendapatan kuartal I 2023," papar dia.
Melihat kinerja yang positif di kuartal I 2023 tersebut, CASS optimistis tren peningkatan pendapatan dan laba ini akan terus terjadi di kuartal II 2023 bahkan hingga akhir 2023. Ia menilai, seiring dengan pulihnya sektor penerbangan dan sektor jasa penunjang transportasi udara CASS akan terus melakukan upaya terbaik untuk dapat mengatasi tantangan kondisi ekonomi di tahun 2023 ini. "Kami akan fokuskan kepada performa kinerja unit-unit usaha yang positif, dan terus melakukan efisiensi biaya, serta terus mencari peluang-peluang bisnis baru yang relevan dengan kebutuhan pasar," ujar dia. Hingga kuartal I 2023, realisasi capex CASS sudah mencapai Rp 39 miliar dari total alokasi Rp 51,9 miliar tahun ini. Dana capex ini digunakan untuk pengembangan segmen anak usaha jasa terkait layanan kebandarudaraan JAS Airport Services. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati