KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyebut tak ada perubahan dalam kebutuhan garam industri tahun 2021. Industri pengguna garam masih belum pulih maksimal setelah produksinya merosot sekitar 40% selama pandemi virus corona (Covid-19). Sehingga kebutuhan garam industri tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. "Kebutuhan garam tahun 2022 relatif sama dengan kebutuhan 2021, 2020, 2019," ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/1). Tony bilang, kebutuhan industri chlor alkali plant (CAP) sebesar 2,5 juta ton. Selain itu industri aneka pangan 650.000 ton, konsumsi 650.000 ton, dan industri lainnya 500.000 ton.
Industri Pengguna Garam Diperkirakan Menyerap Garam Lokal 1,1 Juta Ton Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyebut tak ada perubahan dalam kebutuhan garam industri tahun 2021. Industri pengguna garam masih belum pulih maksimal setelah produksinya merosot sekitar 40% selama pandemi virus corona (Covid-19). Sehingga kebutuhan garam industri tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. "Kebutuhan garam tahun 2022 relatif sama dengan kebutuhan 2021, 2020, 2019," ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/1). Tony bilang, kebutuhan industri chlor alkali plant (CAP) sebesar 2,5 juta ton. Selain itu industri aneka pangan 650.000 ton, konsumsi 650.000 ton, dan industri lainnya 500.000 ton.