KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan daya saing industri pengolahan kakao di kancah global dan menjadi sektor yang berkelanjutan. Menurut Kemenperin, Indonesia memiliki potensi dan peluang besar dalam peningkatan nilai tambah kakao melalui kebijakan hilirisasi. “Seiring upaya memacu pengembangan industri pengolahan kakao di dalam negeri, Kemenperin turut aktif mendorong peningkatan produktivitas biji kakao dan konsumsi produk kakao olahan,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam siaran pers, Minggu (28/11). Putu mengemukakan, Indonesia merupakan produsen kakao olahan terbesar ketiga dunia setelah Belanda dan Pantai Gading. Menurut dia, kekuatan ini ditopang oleh 11 industri pengolahan kakao dengan total kapasitas terpasang mencapai 739.000 ton per tahun.
Industri pengolahan kakao masih bisa meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan daya saing industri pengolahan kakao di kancah global dan menjadi sektor yang berkelanjutan. Menurut Kemenperin, Indonesia memiliki potensi dan peluang besar dalam peningkatan nilai tambah kakao melalui kebijakan hilirisasi. “Seiring upaya memacu pengembangan industri pengolahan kakao di dalam negeri, Kemenperin turut aktif mendorong peningkatan produktivitas biji kakao dan konsumsi produk kakao olahan,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam siaran pers, Minggu (28/11). Putu mengemukakan, Indonesia merupakan produsen kakao olahan terbesar ketiga dunia setelah Belanda dan Pantai Gading. Menurut dia, kekuatan ini ditopang oleh 11 industri pengolahan kakao dengan total kapasitas terpasang mencapai 739.000 ton per tahun.