JAKARTA. Industri penjaminan di dalam negeri sepertinya masih harus bekerja keras untuk memenuhi target di tahun ini. Perlambatan ekonomi yang terjadi tahun ini cukup berpengaruh terhadap volume penjaminan indsutri. Ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Diding S Anwar mengakui hingga bulan Agustus kemarin nilai penjaminan yang dicatatkan oleh industri masih terpaut cukup jauh dari target yang mereka patok. "Baru sekitar 60% dari target sampai akhir 2015 ini," kata dia, Senin (28/9). Sepanjang tahun ini sendiri, Asppisindo menargetkan industri penjaminan di dalam negeri bisa mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 100 triliun. Artinya dalam delapan bulan pertama 2015, nilai penjaminan yang dikantongi baru sekitar Rp 600 miliar.
Industri penjaminan baru capai 60% dari target
JAKARTA. Industri penjaminan di dalam negeri sepertinya masih harus bekerja keras untuk memenuhi target di tahun ini. Perlambatan ekonomi yang terjadi tahun ini cukup berpengaruh terhadap volume penjaminan indsutri. Ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Diding S Anwar mengakui hingga bulan Agustus kemarin nilai penjaminan yang dicatatkan oleh industri masih terpaut cukup jauh dari target yang mereka patok. "Baru sekitar 60% dari target sampai akhir 2015 ini," kata dia, Senin (28/9). Sepanjang tahun ini sendiri, Asppisindo menargetkan industri penjaminan di dalam negeri bisa mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 100 triliun. Artinya dalam delapan bulan pertama 2015, nilai penjaminan yang dikantongi baru sekitar Rp 600 miliar.