KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten pariwisata dan hotel tampaknya akan dipengaruhi oleh momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang.
VP Head of Investor Relations PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA) Erlin Budiman menerangkan bahwa Pilkada memberikan dampak positif bagi kinerja perhotelan milik SSIA di kuartal III-2024. Erlin menyampaikan bahwa Pilkada umumnya melibatkan berbagai pihak, mulai dari peserta kampanye, pengamat dan media yang mungkin membutuhkan akomodasi selama periode pemilihan.
"Hal ini dapat meningkatkan permintaan untuk kamar hotel dan layanan
hospitality," kata Erlin kepada Kontan, Senin (9/9). Adapun untuk tahun ini, SSIA menargetkan pendapatan hingga Rp 960 miliar dari segmen perhotelan.
Baca Juga: Hotel dan Maskapai Panen Cuan Libur Sekolah Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International (
SHID) Hariyadi Sukamdani melihat momentum Pilkada membawa dampak positif bagi keberlangsungan bisnis perusahaan pada kuartal III-2024. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan yang diadakan oleh sejumlah perangkat Pilkada seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). "Kalau dari sisi kegiatan Bawaslu dan KPU itu ada pengaruh positif. Tapi kalau dari kegiatan partai atau kontestannya engga terlalu banyak," ucap Hariyadi kepada Kontan, Senin (9/9).
Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (
PJAA), Agung Praptono berharap momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan membawa dampak positif pada sektor pariwisata. Ia meyakini bahwa hal ini akan membantu mendongkrak kinerja PJAA, mengingat adanya potensi peningkatan kunjungan wisatawan selama periode tersebut.
"Kita berharap momen Pilkada dapat membawa pengaruh positif dalam industri pariwisata," ucap Agung kepada Kontan, Senin (9/9).
Baca Juga: Satria Mega Kencana (SOTS) Incar Pendapatan Rp 29,29 Miliar di 2024 Direktur Utama PT. Bayu Buana Tbk (
BAYU), Agustinus Pake Seko melihat adanya faktor Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berpotensi membawa sentimen positif bagi kinerja BAYU. "(Sentimen pilkada) masih jadi tanda tanya. Tapi kami yakin dengan fokus ke produk dan layanan, bisnis akan tetap tumbuh dan keberlanjutan. Bisa iya bisa tidak (memengaruhi kinerja), tapi itu (Pilkada)
beyond of our control, makanya saya lebih fokus ke
product dan
services saja," ujar Agustinus kepada Kontan, Senin (9/9). Di samping itu, dirinya optimistis dapat mencetak kinerja positif pada kuartal III-2024 di tengah minimnya sentimen seperti momen libur sekolah dan hari besar keagamaan. Pasalnya, mayoritas bisnis perusahaan ditopang oleh segmen korporat yang lebih stabil. Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menilai adanya momentum Pilkada berpotensi berdampak positif bagi emiten perhotelan. Namun, dampaknya belum terlihat pada periode kuartal III-2024. "Momentum Pilkada kami kira bisa menjadi potensi positif untuk emiten hotel, tetapi memang tidak selalu akan positif ataupun memberikan efek pada kinerja emiten di kuartal III-2024," kata Vicky kepada Kontan, Senin (9/9).
Baca Juga: Bisnis Hotel dan Wisata Menjelang Masa Panen Vicky melihat ada sejumlah sentimen yang mendorong kinerja emiten pariwisata dan hotel pada kuartal III-2024, mulai dari membaiknya kondisi ekonomi dan infrastruktur, adanya
event lokal dan internasional hingga inovasi dan layanan yang diberikan oleh sejumlah perusahaan. "Adapun sentimen positif yang juga dapat mendorong perbaikan kinerja emiten yaitu adanya kerja sama dengan berbagai pihak seperti maskapai penerbangan, agen perjalanan, platform
online. Selain itu terdapat juga kampanye promosi yang efektif baik secara
online atau
offline yang dapat menarik minat wisatawan, dan adanya dukungan pemerintah untuk kembali diminati lagi emiten pariwisata dan hotel," ujarnya. Vicky merekomendasikan untuk
trading buy saham SHID dengan target harga Rp 1.040 - Rp 1.050. Selain itu ia juga merekomendasikan untuk
wait and see saham PJAA.
Baca Juga: Emiten Hotel dan Pariwisata Panen Berkah dari Libur Panjang Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan saham SSIA ada di level
support Rp 1.250 dan
resistance Rp 1.390. Ia merekomendasikan
buy if break untuk saham SSIA dengan target harga Rp 1.400 - Rp 1.500. Kemudian, ia juga melihat pergerakan saham BAYU berada di level
support Rp 1.365 dan
resistance Rp 1.400. Dirinya merekomendasikan
speculative buy untuk saham BAYU dengan target harga Rp 1.420 - Rp 1.450. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli