KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis industri petrokimia di Indonesia masih dipandang baik. Sebab kebutuhan produk petrokimia saat ini masih didapat dari impor. Sekjen Indonesian Olefin & Plastic Industry Association (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, dari 5,6 juta ton kebutuhan bahan baku petrokimia tiap tahun, hampir sebanyak 55% masih didapat dari impor. “Sedangkan untuk barang jadi petrokimia ada 800.000 ton yang juga masih impor,” ujarnya kepada Kontan.co. id, Senin (4/12). Industri dalam negeri baru mampu memenuhi 45% dari total kebutuhan lantaran sejak tahun 1998 hingga 2017 ini masih belum ada investasi pabrikan yang signifikan. “Namun tahun ini, beberapa investor sudah mulai menunjukkan komitmennya,” terang Fajar.
Industri petrokimia nasional prospektif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis industri petrokimia di Indonesia masih dipandang baik. Sebab kebutuhan produk petrokimia saat ini masih didapat dari impor. Sekjen Indonesian Olefin & Plastic Industry Association (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, dari 5,6 juta ton kebutuhan bahan baku petrokimia tiap tahun, hampir sebanyak 55% masih didapat dari impor. “Sedangkan untuk barang jadi petrokimia ada 800.000 ton yang juga masih impor,” ujarnya kepada Kontan.co. id, Senin (4/12). Industri dalam negeri baru mampu memenuhi 45% dari total kebutuhan lantaran sejak tahun 1998 hingga 2017 ini masih belum ada investasi pabrikan yang signifikan. “Namun tahun ini, beberapa investor sudah mulai menunjukkan komitmennya,” terang Fajar.