Industri plastik dan kemasan berharap berkah jelang lebaran



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri plastik dan kemasan mulai merasakan dampak positif momentum jelang bulan puasa dan lebaran. Diprediksi permintaan consumer goods bakal meningkat jelang musim liburan tersebut dipercaya memberikan efek yang signifikan bagi industri ini.

Seperti produsen raw material plastik, PT Trinseo Materials Indonesia yang optimis bakal menggenggam keuntungan di masa-masa sekarang. "Permintaan memang cenderung kuat dan stabil jelang puasa," ujar Donny Wahyudi, Sales Manager PT Trinseo Materials Indonesia kepada Kontan.co.id, Kamis (4/4).

Sayangnya ia tidak merinci berapa perbandingan kenaikan dibandingkan bulan-bulan biasa. Yang jelas saat ini Trinseo cukup sibuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk plastik dan kemasan.


Saat ini Trinseo memproduksi polystyrene dan latex. Produk seperti polyestyrene menghasilkan bijih plastik. Satu pabrik Trinseo memproduksi polystyrene dengan kapasitas produksi 85.000 ton per tahun, sedangkan satunya lagi adalah pabrik latex. Hampir 85% produksi dijual ke dalam negeri, sedangkan sisanya 15% ekspor.

Setali tiga uang, produsen kantung plastik PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) juga meyakini ada kenaikan di momen lebaran ini. Untuk itu pabrikan perusahaan tengah menggenjot produksinya.

Lukman Hakim, Corporate Secretary PT PBID mengakui tidak memiliki target khusus di bulan puasa ini. "Sebelum lebaran pasti ada kenaikan, pokoknya tahun ini kami targetkan pertumbuhan penjualan 15%," sebutnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/4).

Lebih lanjut Lukman mengungkapkan bahwa perusahaan sudah siap menghadapi bulan puasa dan lebaran dengan kapasitas internalnya yang saat ini mencapai 91.711 ton per tahun, serta dibarengi kerjasama kami dengan pihak eksternal. Adapun di tahun 2019 ini PBID tengah menambah kapasitas produksinya dengan target sebesar 121.000 ton per tahun.

Terkait dengan harga minyak dunia akhir-akhir ini, Lukman mengaku perusahaan tidak terlalu khawatir dengan fluktuasi tersebut. "Sebab sebagian produk kami tidak terkait harga minyak karena ada yang berasal dari gas dan shale gas," katanya.

Sementara itu bagi produsen kemasan aluminium foil, PT Champion Pacific Tbk (IGAR) juga merasakan ada kenaikan yang cukup signifikan di awal tahun ini. "Karena biasanya truk dilarang lewat saat lebaran maka awal tahun ini sudah banyak order," kata Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur IGAR kepada Kontan.co.id, Kamis (4/4).

Meski sebagian besar penjualan kemasan IGAR ialah produk farmasi, namun sumbangan produk non-farmasi di 2018 cukup besar sekitar 12% dari revenue tahun lalu atau kisaran Rp 95 miliar. Menurut Antonius beberapa produk non-farmasi tersebut ialah pelanggan eksisting IGAR, adapun salah satu kemasan consumer goods nya ialah produk kopi luwak.

Seperti yang diketahui, IGAR tengah merencanakan untuk diversifikasi produk ke arah kemasan makanan. Untuk itu perseroan mempersiapkan mesin baru di tahun ini guna menunjang lini produksi pabrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini