KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat terpukul kenaikan harga daging ayam dan telur yang tidak kunjung turun setelah Lebaran 2018. Penguatan dollar AS menjadi salah satu faktor yang menggerus kinerja emiten poultry yang banyak bergantung pada pakan impor. Namun, analis meyakini, kinerja emiten industri poultry bakal stabil ke depannya. Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman menjelaskan, setidaknya terdapat empat faktor yang jadi faktor utama melonjaknya harga komoditas perunggasan. Yakni berupa nilai tukar kurs dollar ke rupiah, harga pakan ternak, harga jagung dan harga ayam broiler serta day old chicken (DOC). "Dari awal tahun dollar sudah naik, impact-nya baru akan terasa per tiga bulan atau akhir dan awal tiap kuartal," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7).
Industri poultry bergejolak, analis optimistis kinerja emiten masih kuat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat terpukul kenaikan harga daging ayam dan telur yang tidak kunjung turun setelah Lebaran 2018. Penguatan dollar AS menjadi salah satu faktor yang menggerus kinerja emiten poultry yang banyak bergantung pada pakan impor. Namun, analis meyakini, kinerja emiten industri poultry bakal stabil ke depannya. Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman menjelaskan, setidaknya terdapat empat faktor yang jadi faktor utama melonjaknya harga komoditas perunggasan. Yakni berupa nilai tukar kurs dollar ke rupiah, harga pakan ternak, harga jagung dan harga ayam broiler serta day old chicken (DOC). "Dari awal tahun dollar sudah naik, impact-nya baru akan terasa per tiga bulan atau akhir dan awal tiap kuartal," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7).