KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan industri dan investasi properti diprediksi berpengaruh positif pada kinerja saham PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) pada 2023. Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano mengatakan, SMRA mencatatkan
marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun pada kuartal IV 2022, membawa
marketing sales FY22 menjadi Rp 4,9 triliun. Angka itu sebenarnya lebih rendah dari prediksi BRI Danareksa atas pendapatan SMRA di tahun 2022, yaitu sebesar Rp 5,8 triliun.
“Ini juga 5% lebih rendah dibandingkan dengan rekor penjualan pemasaran tertinggi pada tahun 2022, tetapi sejalan dengan perkiraan kami dan target perusahaan,” ujarnya dalam riset BRI Danareksa Sekuritas tertanggal 17 Januari 2023.
Baca Juga: Otorita IKN Telah Terima 150 LoI Investor yang Siap Investasi di IKN Menurut Victor, penurunan pendapatan SMRA pada tahun 2022 disebabkan karena tidak adanya peluncuran baru di Summarecon Bogor yang sebelumnya sukses menghasilkan penjualan pemasaran sebesar Rp 1,9 triliun di tahun 2021. “Dengan penjualan pemasaran sebesar Rp 2,0 triliun, Summarecon Serpong merupakan kontributor terbesar dari penjualan pemasaran di tahun 2022, yaitu sebesar 20%,” tuturnya. Victor mengatakan, Summarecon Crown Gading yang diluncurkan pada bulan November 2022 menjadi pendorong SMRA dalam meningkatkan pendapatan di kuartal IV 2022. Proyek baru itu tercatat membukukan pendapat sebesar Rp 800 miliar pada bulan Desember 2022. “Pada tahun 2022, proyek tersebut memberikan kontribusi Rp 710 miliar atau 14% dari total penjualan pemasaran, sedikit lebih rendah dari target sebesar 17%,” katanya. Menurut Victor, penjualan properti melalui hipotek naik 22% YoY, sementara pembayaran tunai turun 27% di tahun 2022.
Baca Juga: Saham Emiten Properti Makin Mekar Saat Bunga Tak Naik Capaian itu bertentangan dengan perkiraan awal bahwa hipotek akan menurun karena kenaikan suku bunga acuan. Dari segi segmentasi, segmen yang berkinerja baik di tahun 2022 adalah rumah yang tumbuh 5% YoY dan Summarecon Bekasi yang tumbuh 33% YoY. “Sedangkan, segmen yang berkinerja buruk di tahun 2022 adalah apartemen yang turun 24% YoY dan Summarecon Bogor yang turun 83% YoY,” ungkapnya. Victor mengatakan, pihaknya memprediksi pendapatan SMRA pada tahun 2023 bisa mencapai Rp 6,7 triliun.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Incar Laba Bersih Naik 10% di 2023 Pemulihan dalam properti investasi dan penjualan pemasaran bisa memberikan peluang bagi SMRA untuk mencapai target tersebut di tahun 2023. “Kami mempertahankan panggilan BELI kami di SMRA dengan target harga Rp 1.050 per saham,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli