Industri properti tahun ini diprediksi masih tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri properti pada tahun ini diprediksi masih tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu, kendati backlog perumahan masih tinggi namun tidak diimbangi dengan daya beli. Namun kondisi penjualan rumah tapak diprediksi masih akan lebih baik ketimbang apartemen. Panangian Simanungkalit, Pengamat Properti memprediksi permintaan terhadap properti pada tahun ini diprediksi akan menurun sekitar 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, saat ini banyak developer yang menawarkan properti dengan harga diatas Rp 1 miliar padahal demand ada di segmen bawah. “Permintaan pasar yang akan paling banyak menurun tahun ini adalah pasar apartemen sebesar 20% dibandingkan tahun lalu. Pasar perumahan tidak mengalami penurunan yang berarti hanya 5% dibandingkan tahun lalu,” ujarnya kepada Kontanh.co.id, Jumat (11/1). Menurutnya pada tahun ini pasokan apartemen akan mencapai 15.000 unit dengan kapitalisasi pasar apartemen mencapai sekitar Rp 20 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak 75% diantaranya berada di Jabodetabek, sedangkan penyerapan di wilayah tersebut tidak cukup cepat. Anton Sitorus, Head of Research Savills Indonesia menyampaikan supply pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Dirinya melihat pertumbuhan sektor properti pada tahun ini akan flat bila dibandingkan dengan tahun lalu, kalau pun ada pertumbuhan masih akan dibawah 5% saja. “Untuk apartemen cuma penjualannya saja turun tetapi properti hunian itu tidak ada over supply karena kebutuhannya ada terus dan banyak yang membutuhkan. Buktinya kita punya backlog itu tinggi sekali, masalahnya mereka yang memiliki rumah mungkin juga tidak memiliki kemampuan untuk membeli,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Azis Husaini