KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada setahun penuh 2024, industri rokok masih akan menantang. Momentum pemilihan umum (pemilu) 2024 juga dinilai tidak mengangkat permintaan rokok. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan upah minimum yang rendah. Dalam riset 30 Januari 2024, Analis CGS-CIMB Sekuritas Jason Chandra mengatakan, secara historis, volume industri rokok melemah ketika kenaikan cukai melebihi penyesuaian upah minimum. Hal ini diprediksi akan terjadi pada setahun penuh 2024. "Menurut kami, lonjakan persediaan distributor akan semakin membatasi penyesuaian harga dalam jangka pendek. Kami memperkirakan bahwa GGRM, HMSP, dan WIIM perlu menaikkan harga produknya masing-masing sebesar 7,3%, 7,8%, dan 11,5%, di setahun penuh 2024," ungkap Jason, Rabu (30/1).
Industri Rokok Diramal Masih Menantang, Simak Rekomendasi Saham GGRM, HMSP, dan WIIM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada setahun penuh 2024, industri rokok masih akan menantang. Momentum pemilihan umum (pemilu) 2024 juga dinilai tidak mengangkat permintaan rokok. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan upah minimum yang rendah. Dalam riset 30 Januari 2024, Analis CGS-CIMB Sekuritas Jason Chandra mengatakan, secara historis, volume industri rokok melemah ketika kenaikan cukai melebihi penyesuaian upah minimum. Hal ini diprediksi akan terjadi pada setahun penuh 2024. "Menurut kami, lonjakan persediaan distributor akan semakin membatasi penyesuaian harga dalam jangka pendek. Kami memperkirakan bahwa GGRM, HMSP, dan WIIM perlu menaikkan harga produknya masing-masing sebesar 7,3%, 7,8%, dan 11,5%, di setahun penuh 2024," ungkap Jason, Rabu (30/1).