Industri rumahsakit menggiurkan, emiten farmasi ini akan akuisisi layanan kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis rumah sakit masih seksi di tahun ini, buktinya tidak hanya emiten rumahsakit tapi perusahaan farmasi berencana mencaplok rumah sakit untuk pertumbuhan anorganiknya. Sebut saja PT Phapros Tbk (PEHA) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Asal tahu saja, PEHA sampai berencana menerbitkan saham baru lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue untuk kebutuhan bisnis dan investasinya, terkhusus di bidang pelayanan kesehatan.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami atau biasa disapa Emmy menjelaskan saat ini PEHA sedang membidik rumahsakit di Cirebon untuk menambah kepemilikan sahamnya.


“Kita sudah punya saham 20% di sana dan jumlahnya akan ditingkatkan sejalan dengan tujuan PEHA untuk mempunyai peran dan wewenang untuk memberikan pelayanan terbaik,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/7).

Kendati demikian Emmy menyatakan banyaknya kepemilikan saham yang akan ditambah sangat tergantung dengan kesiapan penjual. Dengan ditambahnya saham ini Emmy berharap dapat memperkuat posisi PEHA di rumah sakit tersebut.

Melalui transaksi ini Emmy menegaskan tidak ada perubahan skema bisnis atau mekanisme pengadaan obat dari PEHA ke rumah sakit tersebut. Emmy menyatakan dengan menyasar rumah sakit diharapkan dapat memperkuat integrated healthcare industry di mana bisa memperkuat industri kesehatan dan bisa saling mengisi satu sama lain. Rumahsakit bisa dapat supply obat yang lebih baik dengan adanya integrasi ini.

Sedangkan emiten farmasi lainnya yakni KAEF juga sudah berencana akan mengakuisisi dua rumahsakit yang berlokasi di Jakarta, yakni rumah sakit BUMN dan swasta.

Direktur Keuangan PT Kimia Farma Tbk I.G.N. Suharta Wijaya menyatakan untuk bisa tumbuh lebih cepat, KAEF fokus pada eksekusi program akuisisi.

“Sampai saat ini proses akuisisi dua rumahsakit tersebut masih dalam tahap pra-evaluasi dan ditargetkan akan selesai tahun ini,” ujarnya.

Suharta menyatakan KAEF sudah menyiapkan dana hingga Rp 1,7 triliun untuk pertumbuhan anorganik. Sedangkan untuk akuisisi kedua rumah sakit itu KAEF telah menyiapkan uang sebesar Rp 1 triliun.

Suharta menjelaskan skema keuangannya sebanyak 70% dari pinjaman bank baik itu BUMN dan swasta, kemudian penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) II yang segera diterbitkan di kuartal III atau IV tahun ini.

Namun selain dua rumah sakit tersebut Suharta mengakui KAEF akan menargetkan beberapa akuisisi rumah sakit lainnya. Namun ia belum bisa menyebutkan lebih lengkapnya.

Suharta menyatakan rencana KAEF akan mengakuisisi rumahsakit berdasarkan pada bisnis farmasi KAEF dari hulu sampai hilir yang selanjutnya berkembang menjadi bisnis health care. Melalui akuisisi rumahsakit ini KAEF akan melengkapi ekosistem bisnisnya di bidang pelayanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi