KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia terancam gagal memanfaatkan momentum lonjakan harga minyak sawit dan justru dibayangi kerugian karena menghadapi krisis tenaga kerja. Industri kelapa sawit Malaysia kini kekurangan hingga 120.000 tenaga kerja. Kepada Reuters pada Senin (6/6), Asosiasi Pemilik Estat Malaysia (MEOA) mengatakan, kekurangan tenaga kerja ini didorong oleh pembatasan imigrasi terkait pandemi. Akibatnya, panen buah sakit pun menjadi terhambat. Pada awal pandemi, setidaknya ada 437.000 tenaga kerja di perkebunan Malaysia. Sebagian besar di antaranya, sekitar 80%, berasal dari Indonesia.
Industri Sawit Malaysia Terancam Merugi karena Krisis Tenaga Kerja
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia terancam gagal memanfaatkan momentum lonjakan harga minyak sawit dan justru dibayangi kerugian karena menghadapi krisis tenaga kerja. Industri kelapa sawit Malaysia kini kekurangan hingga 120.000 tenaga kerja. Kepada Reuters pada Senin (6/6), Asosiasi Pemilik Estat Malaysia (MEOA) mengatakan, kekurangan tenaga kerja ini didorong oleh pembatasan imigrasi terkait pandemi. Akibatnya, panen buah sakit pun menjadi terhambat. Pada awal pandemi, setidaknya ada 437.000 tenaga kerja di perkebunan Malaysia. Sebagian besar di antaranya, sekitar 80%, berasal dari Indonesia.