Industri sawit terus diserang isu lingkungan, apa penyebabnya?



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri kelapa sawit dalam negeri terus berusaha menyakinkan pasar global mengenai isu ramah lingkungan. Tapi, sayangnya langkah sejauh ini masih dirasa kurang mumpuni.

Lalu apa yang menjadi masalahnya? Communication Specialist dari Maverick Ong Hock Chuan mengakui, industri sawit lokal sudah memberikan kampanye dan strategi yang sangat baik dengan menggunakan sosial media untuk mempublikasikan konten produk kelapa sawit kepada masyarakat baik di dalam negeri maupun secara global.

"Tapi ada satu masalah, karena perusahaan-perusahaan tersebut mempublikasikan konten tentang mereka sendiri. Sehingga publik kurang percaya dan bisa dibilang itu sebagai iklan perusahaan mereka sendiri. Tapi kalau media yang mempublikasikan itu banyak orang yang percaya," lanjut Ong, Rabu (19/9).


Director of Council of Palm Oil Production Country Mahendra Siregar, sependapat mengenai komunikasi menjadi hal penting untuk memberitakan tentang produk kelapa sawit Indonesia yang ramah lingkungan.

Dengan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bagaimana peningkatan produktifitas petani kecil, melakukan sustainable palm oil dengan baik, dan bukan hanya berbicara mengenai ekspansi lahan lagi.

Hal tersebut dapat menjadi salah satu strategi untuk meyakinkan masyarakat dan pasar global pada produksi kelapa sawit dalam negeri.

"Jadi dari substansinya sudah berubah dan sangat tepat. Sehingga sekarang ini tidak ada alasan untuk tidak bisa mengomunikasikannya dengan percaya diri," kata Mahendra.

Asal tahu, isu lingkungan merupakan tema kampanye negatif yang paling banyak dilancarkan oleh LSM anti sawit untuk menyerang perkebunan kelapa sawit Indonesia. Mulai dari isu lingkungan global maupun lokal dikaitkan secara negatif terhadap perkebunan kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto