KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis motor saat ini secara perlahan mulai memperlihatkan pertumbuhan, meski belum normal seperti periode sebelum pandemi. Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tempo hari membuat diler motor tutup dan menyurutkan permintaan kendaraan roda dua. "Yang dikhawatirkan kasus pandemi kian meningkat dan memicu terjadinya lockdown kembali, hal itu bisa berbahaya," ujar Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) kepada Kontan.co.id, Rabu (26/8). Industri tidak berharap banyak di tahun ini, AISI sendiri memprediksi volume penjualan motor tahun 2020 akan terkontraksi sebesar 40% dibandingkan tahun lalu. Asosiasi tersebut memperkirakan maksimal volume penjualan motor domestik tahun ini berkisar 3,9 juta unit, jauh di bawah capaian tahun lalu yang mencapai 6,48 juta unit. "Persoalannya di daya beli, kalau daya beli menurun tentu berakibat langsung kepada pasar motor," terang Sigit.
Industri sepeda motor butuh waktu untuk recovery dari pandemi Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis motor saat ini secara perlahan mulai memperlihatkan pertumbuhan, meski belum normal seperti periode sebelum pandemi. Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tempo hari membuat diler motor tutup dan menyurutkan permintaan kendaraan roda dua. "Yang dikhawatirkan kasus pandemi kian meningkat dan memicu terjadinya lockdown kembali, hal itu bisa berbahaya," ujar Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) kepada Kontan.co.id, Rabu (26/8). Industri tidak berharap banyak di tahun ini, AISI sendiri memprediksi volume penjualan motor tahun 2020 akan terkontraksi sebesar 40% dibandingkan tahun lalu. Asosiasi tersebut memperkirakan maksimal volume penjualan motor domestik tahun ini berkisar 3,9 juta unit, jauh di bawah capaian tahun lalu yang mencapai 6,48 juta unit. "Persoalannya di daya beli, kalau daya beli menurun tentu berakibat langsung kepada pasar motor," terang Sigit.