Industri Smelter Banyak Gunakan Pembangkit Batubara, Gas Bumi Jadi Alternatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan bahan bakar oleh industri smelter masih didominasi dari pembangkit batubara.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, kapasitas listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini mencapai sekitar 70 Giga Watt (GW).

Dengan kapasitas listrik yang cukup besar ditambah potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) maka sektor kelistrikan sangat siap mendorong kebutuhan industri smelter.


Sayangnya, dengan masih mendominasinya pembangkit batubara untuk sumber energi industri smelter, maka ada ancaman yang akan dihadapi.

"Kalau smelter yang ada sekarang ini ada 22 GW semuanya pakai batubara, ini yang menjadi ancaman juga kalau terkena pajak karbon," kata Arifin di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Rabu (5/7).

Baca Juga: RUPTL 2021-2030 Akan Direvisi, Begini Prediksi Kebutuhan Listrik Hijau di Indonesia

Dengan keadaan ini, kata Arifin, penggunaan energi yang lebih bersih perlu didorong. Salah satunya dengan mengandalkan pasokan energi dari gas bumi.

Ia menilai, perlu ada kerjasama antara instansi untuk merealisasikan pemanfaatan sumber gas bumi dengan lebih masif.

Arifin pun mendorong PLN dan Perusahaan Gas Negara (PGN) dapat menjalin sinergi demi mendorong pemanfaatan gas bumi.

"Maka itu perlu kerjasama, sinergi. Kemudian kita juga bisa meminta peluang investasi masuk lebih banyak," kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat