KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor bahan baku tekstil di Indonesia menjadi tak terelakkan bagi industri turunan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), khususnya industri antara dan hilir. Makanya, pembatasan impor bahan baku akan menjadi bumerang bagi industri. Menurut Ernovian G. Ismy, Sekjen Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPN API), jika kebutuhan bahan baku impor ini dibatasi atau dilarang atau dikenakan bea masuk seperti kebijakan anti-dumping poliester staple fiber (PSF) dari industri hulu, dapat berakibat kinerja industri TPT Indonesia akan hancur. "Dasar pola pikirnya, jika dilarang, dibatasi, atau dikenakan bea masuk tambahan atas bahan baku impor sebagai kebutuhan industri turunannya (industri antara dan industri hilir), sementara produksi industri hulu dalam negeri terbatas, maka order industri turunannya terus meningkat," bebernya dalam keterangan resmi yang diperoleh Kontan.co.id, Kamis (5/4).
Industri tekstil berharap ada Pusat Logistik Berikat khusus benang dan kain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor bahan baku tekstil di Indonesia menjadi tak terelakkan bagi industri turunan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), khususnya industri antara dan hilir. Makanya, pembatasan impor bahan baku akan menjadi bumerang bagi industri. Menurut Ernovian G. Ismy, Sekjen Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPN API), jika kebutuhan bahan baku impor ini dibatasi atau dilarang atau dikenakan bea masuk seperti kebijakan anti-dumping poliester staple fiber (PSF) dari industri hulu, dapat berakibat kinerja industri TPT Indonesia akan hancur. "Dasar pola pikirnya, jika dilarang, dibatasi, atau dikenakan bea masuk tambahan atas bahan baku impor sebagai kebutuhan industri turunannya (industri antara dan industri hilir), sementara produksi industri hulu dalam negeri terbatas, maka order industri turunannya terus meningkat," bebernya dalam keterangan resmi yang diperoleh Kontan.co.id, Kamis (5/4).