JAKARTA. Para pelaku industri tekstil yang tergabung dalam asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyambut baik kebijakan pemerintah menaikan tarif bea masuk (BM) untuk beberapa barang konsumsi, termasuk tekstil. Ketua Umum API Ade Sudrajat Usman mengatakan, barang impor yang pajaknya naik membuat harganya juga makin mahal di pasar domestik. "Sudah tentu ini akan membuat harga produk tekstil dan garmen di dalam negeri menjadi lebih kompetitif," kata Ade, Rabu (29/7). Menurut Ade, selama ini produk tekstil lokal sulit bersaing dengan produk impor karena biaya produksi yang tinggi. Tingginya biaya produksi disebabkan tarif listrik di Indonesia terus mengalami kenaikan. Saat ini, ongkos listrik industri di Indonesia mencapai 10 sen dolar AS per kwh.
Industri tekstil berharap berkah dari kenaikan BM
JAKARTA. Para pelaku industri tekstil yang tergabung dalam asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyambut baik kebijakan pemerintah menaikan tarif bea masuk (BM) untuk beberapa barang konsumsi, termasuk tekstil. Ketua Umum API Ade Sudrajat Usman mengatakan, barang impor yang pajaknya naik membuat harganya juga makin mahal di pasar domestik. "Sudah tentu ini akan membuat harga produk tekstil dan garmen di dalam negeri menjadi lebih kompetitif," kata Ade, Rabu (29/7). Menurut Ade, selama ini produk tekstil lokal sulit bersaing dengan produk impor karena biaya produksi yang tinggi. Tingginya biaya produksi disebabkan tarif listrik di Indonesia terus mengalami kenaikan. Saat ini, ongkos listrik industri di Indonesia mencapai 10 sen dolar AS per kwh.