KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 40.000 karyawan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dirumahkan karena industri tekstil sedang lesu. Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) menjelaskan lesunya industri tekstil disebabkan produk impor yang membanjiri, sehingga produk lokal tidak terserap oleh pasar. Ketua Umum IKATSI Suharno Rusdi menerangkan saat ini ada sekitar 1,5 juta bal benang dan 970 juta meter kain stok yang menumpuk di gudang industri karena tidak terjual. "Kira-kira senilai Rp 30 triliun atau setara dua sampai tiga bulan stok," tegas Rusdi dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/8). Menumpuknya stok membuat industri tekstil kesulitan memutar modal kerja karena siklus modal kerja di sektor tekstil tergolong sangat cepat.
Industri tekstil lokal lesu, PHK masal mengancam karyawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 40.000 karyawan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dirumahkan karena industri tekstil sedang lesu. Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) menjelaskan lesunya industri tekstil disebabkan produk impor yang membanjiri, sehingga produk lokal tidak terserap oleh pasar. Ketua Umum IKATSI Suharno Rusdi menerangkan saat ini ada sekitar 1,5 juta bal benang dan 970 juta meter kain stok yang menumpuk di gudang industri karena tidak terjual. "Kira-kira senilai Rp 30 triliun atau setara dua sampai tiga bulan stok," tegas Rusdi dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/8). Menumpuknya stok membuat industri tekstil kesulitan memutar modal kerja karena siklus modal kerja di sektor tekstil tergolong sangat cepat.