KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (
PBRX) masih berupaya mempertahankan bisnisnya di tengah ketidakpastian yang melanda sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Sebagai informasi, penjualan PBRX turun tipis 1,15%
year on year (YoY) menjadi US$ 501,97 juta per kuartal III-2022. Di periode yang sama, laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PBRX turun 32,28% (YoY) menjadi US$ 12,88 juta. Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswardeni menyampaikan, penurunan penjualan PBRX disebabkan oleh pengiriman produk yang tertunda atau bergeser dari jadwal semula. Adanya kendala pada logistik atau rantai pasok juga menjadi penyebab melambatnya kinerja PBRX hingga kuartal tiga lalu.
Baca Juga: Kinerja Emiten Tekstil Mengalami Penurunan Akibat Permintaan Produk yang Lesu “Kami tetap menargetkan penjualan kurang lebih sama dengan tahun lalu, karena masih terkendala ketersediaan modal kerja,” ujar dia, Kamis (17/11). Manajemen PBRX menilai ancaman resesi global di tahun 2023 tidak menjadi masalah besar bagi perusahaan tersebut. Kalaupun ada pesanan atau order pelanggan yang belum bisa terpenuhi, ini lebih disebabkan kendala pada ketersediaan modal kerja. Maka dari itu, diharapkan penyelesaian
rights issue dengan target US$ 50 juta akan membantu ketersediaan modal kerja bagi PBRX. Saat ini, PBRX masih memproses pelaksanaan
rights issue tersebut di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam berita sebelumnya, PBRX disebut akan menggunakan dana hasil
rights issue untuk modal kerja yang mendukung pengembangan usaha, termasuk untuk pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya operasional, biaya pemasaran, dan lain-lain. “Target penjualan kami di tahun depan sangat bergantung kepada ketersediaan modal kerja,” kata dia. Ke depannya, PBRX akan lebih fokus untuk memaksimalkan kapasitas produksi pabrik yang ada melalui otomatisasi dan digitalisasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .