JAKARTA. Meski pemerintah berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 15% pada tahun depan, tapi industri tekstil masih optimis ekspor tekstil tidak terlalu banyak terpengaruh. Pasalnya, pasar tekstil internasional ke depan akan lebih bergairah.Pembina Asosiasi Pertekestilan Indonesia (API) yang juga mantan Ketua Umum API Benny Sutrisno mengatakan kenaikan TDL memang akan menurunkan daya saing produk tekstil nasional. Tapi ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja ekspor tekstil. Pasalnya, "Ada perbaikan pasar tekstil internasional, dan itu memberikan dampak yang bagus. Tahun depan pasar internasional akan lebih naik lagi," ujar Benny, Rabu (25/8).Catatan saja, tahun 2009 lalu nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mencapai US$ 9,26 miliar. Menteri Perindustrian MS Hidayat meyakini tahun ini ekspor TPT bisa mencapai lebih dari US$ 10 miliar.Salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor TPT ini adalah dengan mengkolabirasikan industri tekstil dengan industri kreatif di bidang fashion. Hidayat bilang, fashion Indonesia adalah salah satu industri kreatif yang kreasinya sudah diakui oleh dunia internasional. "Fashion ini nantinya akan memberi nilai tambah, dan produk tekstil kita bisa menjadi satu industri yang terintegrasi. Upaya yang harus dilakukan adalah menyatukan produsen dengan dunia mode. Karena indsutri kreatif kita ditopang oleh fashion" jelasnya.Hidayat berharap, dari target ekspor tekstil tahun ini yang lebih dari US$ 10 miliar, sekitar 15% - 10% nya disumbang dari produk fashion.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Industri tekstil tak terimbas kenaikan TDL tahun 2011
JAKARTA. Meski pemerintah berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 15% pada tahun depan, tapi industri tekstil masih optimis ekspor tekstil tidak terlalu banyak terpengaruh. Pasalnya, pasar tekstil internasional ke depan akan lebih bergairah.Pembina Asosiasi Pertekestilan Indonesia (API) yang juga mantan Ketua Umum API Benny Sutrisno mengatakan kenaikan TDL memang akan menurunkan daya saing produk tekstil nasional. Tapi ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja ekspor tekstil. Pasalnya, "Ada perbaikan pasar tekstil internasional, dan itu memberikan dampak yang bagus. Tahun depan pasar internasional akan lebih naik lagi," ujar Benny, Rabu (25/8).Catatan saja, tahun 2009 lalu nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mencapai US$ 9,26 miliar. Menteri Perindustrian MS Hidayat meyakini tahun ini ekspor TPT bisa mencapai lebih dari US$ 10 miliar.Salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor TPT ini adalah dengan mengkolabirasikan industri tekstil dengan industri kreatif di bidang fashion. Hidayat bilang, fashion Indonesia adalah salah satu industri kreatif yang kreasinya sudah diakui oleh dunia internasional. "Fashion ini nantinya akan memberi nilai tambah, dan produk tekstil kita bisa menjadi satu industri yang terintegrasi. Upaya yang harus dilakukan adalah menyatukan produsen dengan dunia mode. Karena indsutri kreatif kita ditopang oleh fashion" jelasnya.Hidayat berharap, dari target ekspor tekstil tahun ini yang lebih dari US$ 10 miliar, sekitar 15% - 10% nya disumbang dari produk fashion.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News