Industri Telekomunikasi Indonesia mengincar kontrak baru Rp 2,8 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) baru saja mencatatkan perolehan kontrak baru di tiga bulan pertama tahun ini. Pihak manajemen yakin, hingga akhir tahun nanti perusahaan ini bisa membukukan pendapatan hingga Rp 2 triliun.

Darman Mappangara, Direktur PT Inti menyebutkan, beberapa kontrak baru tersebut bersifat jangka pendek atau sekitar enam sampai sembilan bulan. Rincian kontrak baru tersebut di antaranya dari PT Telkom untuk pekerjaan migrasi dengan nilai kontrak Rp 60 miliar.

Kemudian, kontrak dari Airnav untuk pengerjaan tujuh lokasi nir-radar automatic dependent suveillance-broadcast (ADS-B) senilai Rp 20 miliar. Selanjutnya, Inti juga memperoleh kontrak dari Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) di sekitar 32 lokasi untuk menara power senilai Rp 30 miliar, serta dari PT Rumah Teknologi untuk pesanan remote VSAT 25.000 unit senilai Rp 150 miliar.


Tahun ini, PT Inti optimistis memperoleh kontrak baru mencapai Rp 2,8 triliun dan pendapatan hingga Rp 2 triliun. "Yang menjadi pendorong adalah peningkatan penjualan produk unggulan PT Inti lewat proses lokal assy di fasilitas produksi dan implementasi project cyber security sebagai kelanjutan proyek Internet positif Kominfo 2017," ungkap Darman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Selain mengincar proyek baru lainnya, Inti tengah menyelesaikan renovasi fasilitas produksi di Bandung, Jawa Barat. Jika tidak ada aral melintang, fasilitas produksi yang berupa pabrik tersebut ditargetkan selesai tahun ini.

Perusahaan ini juga mulai merencanakan ekspansi ke pasar Asia Tenggara untuk produk energi. "Tapi perlu tahapan, mungkin di 2019 baru terwujud," ungkap Darman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati