KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) baru saja mencatatkan perolehan kontrak baru di tiga bulan pertama tahun ini. Pihak manajemen yakin, hingga akhir tahun nanti perusahaan ini bisa membukukan pendapatan hingga Rp 2 triliun. Darman Mappangara, Direktur PT Inti menyebutkan, beberapa kontrak baru tersebut bersifat jangka pendek atau sekitar enam sampai sembilan bulan. Rincian kontrak baru tersebut di antaranya dari PT Telkom untuk pekerjaan migrasi dengan nilai kontrak Rp 60 miliar. Kemudian, kontrak dari Airnav untuk pengerjaan tujuh lokasi nir-radar automatic dependent suveillance-broadcast (ADS-B) senilai Rp 20 miliar. Selanjutnya, Inti juga memperoleh kontrak dari Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) di sekitar 32 lokasi untuk menara power senilai Rp 30 miliar, serta dari PT Rumah Teknologi untuk pesanan remote VSAT 25.000 unit senilai Rp 150 miliar.
Industri Telekomunikasi Indonesia mengincar kontrak baru Rp 2,8 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) baru saja mencatatkan perolehan kontrak baru di tiga bulan pertama tahun ini. Pihak manajemen yakin, hingga akhir tahun nanti perusahaan ini bisa membukukan pendapatan hingga Rp 2 triliun. Darman Mappangara, Direktur PT Inti menyebutkan, beberapa kontrak baru tersebut bersifat jangka pendek atau sekitar enam sampai sembilan bulan. Rincian kontrak baru tersebut di antaranya dari PT Telkom untuk pekerjaan migrasi dengan nilai kontrak Rp 60 miliar. Kemudian, kontrak dari Airnav untuk pengerjaan tujuh lokasi nir-radar automatic dependent suveillance-broadcast (ADS-B) senilai Rp 20 miliar. Selanjutnya, Inti juga memperoleh kontrak dari Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) di sekitar 32 lokasi untuk menara power senilai Rp 30 miliar, serta dari PT Rumah Teknologi untuk pesanan remote VSAT 25.000 unit senilai Rp 150 miliar.