JAKARTA. Industri terigu domestik tak mempermasalahkan langkah pemerintah untuk mengembangkan sorgum sebagai sunstitusi gandum.Wakil Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk., induk usaha Bogasari Franciscus Welirang mengungkapkan, pihaknya siap-siap saja kalau memang produksinya mencukupi dan sudah ada spesifikasi sorgum yang tepat untuk bahan panganan.“Pemerintah harus membuat dulu standar spesifikasinya, mana yang food grade, mana yang industrial grade dan mana yang cocok untuk pakan ternak, jangan disamakan, kalau itu sudah terbentuk dan volumenya besar, kita siap menyarap,” tandasnya.Sorgum merupakan tanaman serelia atau biji-bijian yang biasa digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO) sorgum berada di urutan ke lima sebagai bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah gandum, padi, jagung dan barley.Selama ini, Indonesia mengimpor gandum sedikitnya 5 juta ton saban tahun. Dari 5 juta ton itu, sebanyak 4,5 juta ton diimpor oleh perusahaan pengolah (dari gandum ke terigu) dan sisanya, 500.000 ton diimpor langsung oleh produsen mie di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Industri Terigu Tak Permasalahkan Pengembangan Sorgum
JAKARTA. Industri terigu domestik tak mempermasalahkan langkah pemerintah untuk mengembangkan sorgum sebagai sunstitusi gandum.Wakil Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk., induk usaha Bogasari Franciscus Welirang mengungkapkan, pihaknya siap-siap saja kalau memang produksinya mencukupi dan sudah ada spesifikasi sorgum yang tepat untuk bahan panganan.“Pemerintah harus membuat dulu standar spesifikasinya, mana yang food grade, mana yang industrial grade dan mana yang cocok untuk pakan ternak, jangan disamakan, kalau itu sudah terbentuk dan volumenya besar, kita siap menyarap,” tandasnya.Sorgum merupakan tanaman serelia atau biji-bijian yang biasa digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO) sorgum berada di urutan ke lima sebagai bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah gandum, padi, jagung dan barley.Selama ini, Indonesia mengimpor gandum sedikitnya 5 juta ton saban tahun. Dari 5 juta ton itu, sebanyak 4,5 juta ton diimpor oleh perusahaan pengolah (dari gandum ke terigu) dan sisanya, 500.000 ton diimpor langsung oleh produsen mie di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News