JAKARTA. Rencana Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengusulkan penerapan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi 21 produk yang dipasarkan mendapat respon positif dari para pelaku industri di dalam negeri. Sudarman Widjaya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI), mengatakan, usulan itu sudah sesuai dengan aspirasi pelaku industri mainan. Sejak dua tahun silam APMI sudah mengusulkan pemberlakuan SNI ini. "Kami sekarang menunggu pemberlakuannya," kata Sudarman kepada KONTAN, Senin (11/4). Menurut Sudarman, penerapan SNI mainan sudah mendesak, terutama untuk mengerem banjirnya impor mainan dari China. Sejak pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (AC-FTA), produk mainan China bebas masuk ke Indonesia. Akibatnya, produk mainan lokal kian terdesak. Produk mainan China lebih diminati lantaran harganya lebih murah. Padahal, kualitas mainan China kurang, bahkan untuk beberapa produk bisa berbahaya bagi anak-anak. "Pemberlakuan SNI ini menjadi safeguard bagi mainan lokal," tandas Sudarman.
Industri terkendala biaya untuk memenuhi persyaratan SNI
JAKARTA. Rencana Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengusulkan penerapan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi 21 produk yang dipasarkan mendapat respon positif dari para pelaku industri di dalam negeri. Sudarman Widjaya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI), mengatakan, usulan itu sudah sesuai dengan aspirasi pelaku industri mainan. Sejak dua tahun silam APMI sudah mengusulkan pemberlakuan SNI ini. "Kami sekarang menunggu pemberlakuannya," kata Sudarman kepada KONTAN, Senin (11/4). Menurut Sudarman, penerapan SNI mainan sudah mendesak, terutama untuk mengerem banjirnya impor mainan dari China. Sejak pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (AC-FTA), produk mainan China bebas masuk ke Indonesia. Akibatnya, produk mainan lokal kian terdesak. Produk mainan China lebih diminati lantaran harganya lebih murah. Padahal, kualitas mainan China kurang, bahkan untuk beberapa produk bisa berbahaya bagi anak-anak. "Pemberlakuan SNI ini menjadi safeguard bagi mainan lokal," tandas Sudarman.