KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyebut mendapatkan suntikan dana investasi untuk Industri gasifikasi batubara dan turunannya dari hasil lawatan ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Nilainya jumbo yakni US$ 15 miliar, setara Rp 210 triliun dari Dubai. Dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/11), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyebut bahwa komitmen dana investasi ini adalah sebagai bentuk penerjemahan visi besar Presiden RI termasuk dalam transformasi ekonomi dan hilirisasi industri. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan Bahlil engan Air Products and Chemicals, Inc (APCI).
Baca Juga: Disambut Emir Dubai, pemerintah sepakati peningkatan kerjasama ekonomi dengan PEA Kesepakatan investasi besar merupakan invesrasi jangka panjang meliputi pendirian fasilitas gasifikasi untuk konservasi batu bara bernilai rendah menjadi produk kimia bernilai tambah tinggi seperti methanol, DME (Dimethyl Ether), dan bahan kimia lainnya. Kata Bahlil, kerja sama ini juga untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam dan meningkatkan substitusi impor. Bahlil menjelaskan, dalam kesepakatan tersebut, APCI akan melakukan kerja sama dengan BUMN dan pengusaha nasional di beberapa lokasi, seperti Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua. “Dalam konteks ini, kita langsung menindaklanjuti dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Realisasinya akan mulai berjalan awal tahun 2022 nanti. Jadi saya pikir ini angka yang baik, tinggal bagaimana kita mengawal pada tindakan teknisnya,” ujar Bahlil.
Baca Juga: LPI Tampung Investasi Uni Emirat Arab US$ 32,7 miliar Sebagai langkah konkret nota kesepahaman dengan Kementerian Investasi/BKPM, Air Products juga langsung menandatangani Nota Kesepahaman dengan BUMN dan perusahaan nasional, yaitu:
- Proyek batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) antara PT Indika Energy Tbk (INDY) dan APCI
- Proyek gas alam menjadi amonia biru antara PT Butonas Petrochemical Indonesia dan APCI
- Proyek batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) antara PT Batulicin Enam Sembilan dan APCI
- Proyek gasifikasi batu bara untuk produksi metanol antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan APCI.
Air Products and Chemicals (APCI) adalah perusahaan besar di bidang pengolahan gas dan kimia asal Amerika Serikat yang telah berdiri sejak tahun 1940. Air Products mengembangkan, membangun, memiliki, serta mengoperasikan beberapa proyek gas industri terbesar di dunia, termasuk proyek gasifikasi yang secara berkelanjutan mengubah sumber daya alam yang melimpah menjadi syngas (synthetic natural gas) untuk produksi tenaga, bahan bakar, dan bahan kimia bernilai tinggi. Dengan lebih dari 19.000 karyawan dan beroperasi di 50 negara, Air Products mensuplai kepada berbagai jenis industri mulai dari industri makanan dan minuman hingga industri medis, energi, dan transportasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana