Infinity Light bangun pabrik LED di Banten



JAKARTA. Peralihan pasar lampu hemat energi (LHE) ke jenis light-emitting diode (LED) mendatangkan investasi baru. Salah satu perusahaan yang masuk dan menanaman dana adalah PT Infinity Light Indonesia. Mereka berencana membangun pabrik LED di Cikupa, Tangerang, Banten.

Infinity Light berencana akan menginvestasikan dana Rp 60 miliar - Rp 100 miliar untuk membangun pabrik. Pabrik ditargetkan bisa beroperasi tahun ini dengan kapasitas produksi 4 juta unit per tahun. "Ini menjadi pabrik pertama kami di Indonesia," kata Andi Debbi Yudhista Asapa, Direktur PT Infinity Light Indonesia, Rabu (29/7).

Walaupun baru bikin pabrik, tapi pemegang merek LED Infinity ini telah menjual produknya di Indonesia. Hanya saja selama ini LED yang dijual itu masih impor dari China.


Hendric Leenardo, General Manager PT Infinity Light Indonesia menambahkan, tahap awal, pabrik lampu ini dipersiapkan sebanyak lima lini produksi. Jika pasar tumbuh, barulah perusahaan ini menambah lini produksi hingga menjadi 50 lini produksi, sampai 2020 nanti.

Bila nanti pabrik ini berproduksi, maka Infinity Light berencana mengekspor lampu LED mereka, dengan target porsi ekspor sebesar 15%-20% dari total penjualan. Namun, Debbi tak memerinci, kemana saja negara yang akan jadi tujuan ekspor lampunya.

Jika sesuai rencana, Infinity Light akan memproduksi 600 jenis LED di Indonesia. Lampu yang diproduksi tak hanya lampu indoor, tetapi juga lampu outdoor. "Selain untuk konsumen perumahan kami menjual lampu untuk gedung-gedung perkantoran, pabrik-pabrik industri dan bandara," ujar Debbi berpromosi. 

Untuk tahap awal, produk si LED yang dilakukan Infinity Light akan menggunakan kandungan lokal atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 15%.

Namun ke depannya, Debbi berharap TKDN dari hasil produksi lampu mereka bisa meningkat hingga lebih dari 30%. Komitmen menambah konten lokal ini mereka lakukan untuk meningkatkan daya saing agar bisa berkompetisi di pasar LED yang besar di Indonesia. "Kebutuhan lampu selalu ada, apalagi ke depan lampu yang digunakan adalah LED yang lebih hemat listrik," terang Debbi.

Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Kementerian Perindustrian menambahkan, pasar LED di Indonesia terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan proyek konstruksi, infrastruktur, serta properti.

"Jika jalan tol Cipali jika dipasangi lampu semua, bayangkan berapa banyak kebutuhan lampunya. Belum lagi kebutuhan lampu untuk proyek satu juta rumah. Jika satu rumah membutuhkan lima lampu saja, maka ada lima juta unit potensi pasar lampu baru," terang Warsito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri