Jakarta. Pemerintah dan DPR telah menetapkan inflasi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 4%. Angka tersebut dinilai akan melebar hingga 4,5% seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyampaikan risiko inflasi pada tahun 2017 akan bersumber dari kebijakan yang diterapkan pemerintah terutama terkait dengan rencana pengurangan subsidi listrik sebesar 18%. Ini akan berimplikasi pada kenaikan tarif listrik berdaya 450VA dan 900VA. "Ini akan mempengaruhi sekitar 22 juta pelanggan atau sekitar 40% dari pelanggan PLN. Dengan demikian dampaknya pada inflasi tahunan diperkirakan tambahan inflasi sebesar 1% -1,5%," ujar Josua kepada KONTAN, Selasa (4/9).
Inflasi 2017 rawan melebar karena empat serangan
Jakarta. Pemerintah dan DPR telah menetapkan inflasi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 4%. Angka tersebut dinilai akan melebar hingga 4,5% seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyampaikan risiko inflasi pada tahun 2017 akan bersumber dari kebijakan yang diterapkan pemerintah terutama terkait dengan rencana pengurangan subsidi listrik sebesar 18%. Ini akan berimplikasi pada kenaikan tarif listrik berdaya 450VA dan 900VA. "Ini akan mempengaruhi sekitar 22 juta pelanggan atau sekitar 40% dari pelanggan PLN. Dengan demikian dampaknya pada inflasi tahunan diperkirakan tambahan inflasi sebesar 1% -1,5%," ujar Josua kepada KONTAN, Selasa (4/9).