KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya potensi peningkatan inflasi di tahun 2021 dari skema pembagian beban (burden sharing) dalam pembiayaan utang untuk pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor public goods, UMKM, dan korporasi. Mengutip dari dokumen rapat kerja Menteri Keuangan dan BI bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI beberapa waktu lalu, bank sentral mengkaji kalau ekspansi moneter BI di tahun 2020 tersebut, mampu meningkatkan inflasi tahun depan di kisaran 5,26% - 8,15%. Baca Juga: Net sell asing Rp 1,13 triliun sepekan, saham apa yang paling banyak dilepas?
Inflasi 2021 bakal meningkat gara-gara burden sharing? Ini pendapat para ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya potensi peningkatan inflasi di tahun 2021 dari skema pembagian beban (burden sharing) dalam pembiayaan utang untuk pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor public goods, UMKM, dan korporasi. Mengutip dari dokumen rapat kerja Menteri Keuangan dan BI bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI beberapa waktu lalu, bank sentral mengkaji kalau ekspansi moneter BI di tahun 2020 tersebut, mampu meningkatkan inflasi tahun depan di kisaran 5,26% - 8,15%. Baca Juga: Net sell asing Rp 1,13 triliun sepekan, saham apa yang paling banyak dilepas?