Inflasi April 2024 Diprediksi Melandai, Ini Faktor Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi pada April 2024 diperkirakan akan turun, baik secara bulanan maupun tahunan.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi pada April 2024 akan ada di kisaran 3,00% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka tersebut menurun dari inflasi 3,05% yoy pada bulan Maret 2024.

Sedangkan secara bulanan, inflasi diperkirakan sebesar 0,25% month on month (mom), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,52% mom.


Adapun  proyeksi penurunan inflasi tersebut disebabkan oleh menurunnya inflasi yang bersumber dari komoditas pangan. Ia mencatat, terakhir menunjukkan harga beras mengalami deflasi sebesar 2,0% mom pada April 2024, membalikkan angka inflasi sebelumnya sebesar 2,1% mom.

Baca Juga: Inflasi Medis Mengerek Klaim Asuransi

“Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh membaiknya pasokan beras pada musim panen raya, melemahnya permintaan setelah berakhirnya libur Idul Fitri, serta adanya realisasi impor beras oleh pemerintah,” tutur Asmo sapaan akrabnya kepada Kontan, Rabu (1/5).

Sementara itu, komoditas lain seperti bawang merah dan gula pasir masih menunjukkan kenaikan harga.

Sementara itu, ia memperkirakan inflasi inti diperkirakan sedikit meningkat dari 1,77% yoy pada 24 Maret menjadi 1,78% yoy pada 24 April.

Senada, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga sepakat inflasi pada April diperkirakan turun dari bulan sebelumnya.

Ia memperkirakan, inflasi April 2024 secara tahunan akan mencapai 2,99% yoy, dan secara bulanan akan mencapai 0,27% mom.

Inflasi melambat tersebut kata David, disebabkan oleh mulai menurunnya di harga bahan pokok, terutama beras, cabe merah, daging ayam, dan telur ayam, meskipun harga bawang merah akselerasinya masih cukup tinggi.

Baca Juga: Pernyataan FOMC Bank Sentral Amerika Serikat 1 Mei 2024

“Intinya harga-harga, terutama pangan ternormalisasi pasca hari raya Idul Fitri,” kata David.

Di sisi lain, David memperkirakan inflasi inti kemungkinan masih akan akan melanjutkan tren sebelumnya yang mengalami peningkatan, yakni sebesar 1,81% yoy, dan secara bulanan sebesar 0,29% mom. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi