KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran pasar akan terjadinya lonjakan angka inflasi di Amerika Serikat (AS) dinilai kemungkinan tidak akan terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin berdasarkan dari kebijakan yang diambil oleh The Fed sejauh ini. “Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya soal target baru inflasi dari The Fed yang berada di level rendah secara jangka pendek, menunjukkan langkah The Fed ke depan sudah dipahami oleh pasar,” kata Ferry dalam Tanamduit Market Outlook yang diselenggarakan secara virtual, Senin (15/3). Selama pandemi Covid-19, The Fed sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin menjadi di kisaran 0%-0,25%. Sejak itu, The Fed menunjukkan komitmennya dengan upaya menjaga suku bunga acuan tetap berada di kisaran 0%, setidaknya hingga 2023.
Inflasi AS diprediksi masih rendah, rupiah punya peluang menguat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran pasar akan terjadinya lonjakan angka inflasi di Amerika Serikat (AS) dinilai kemungkinan tidak akan terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin berdasarkan dari kebijakan yang diambil oleh The Fed sejauh ini. “Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya soal target baru inflasi dari The Fed yang berada di level rendah secara jangka pendek, menunjukkan langkah The Fed ke depan sudah dipahami oleh pasar,” kata Ferry dalam Tanamduit Market Outlook yang diselenggarakan secara virtual, Senin (15/3). Selama pandemi Covid-19, The Fed sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin menjadi di kisaran 0%-0,25%. Sejak itu, The Fed menunjukkan komitmennya dengan upaya menjaga suku bunga acuan tetap berada di kisaran 0%, setidaknya hingga 2023.