KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reli sepekan ini telah mendorong Bitcoin (BTC) melesat di atas US$ 68.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima minggu terakhir. Bitcoin berhasil bangkit setelah sempat turun ke level US$ 56.500 pada 1 Mei 2024 usai harga mencapai
new all time high (ATH).
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha melihat, Bitcoin melesat dalam 24 jam terakhir, naik sebesar 6,85% dan bertengger di US$ 71.248 pada Selasa (21/5) pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, jika BTC dapat bertahan di atas
support US$ 69.000 maka potensi selanjutnya adalah naik menguji area ATH di US$ 73.768. “Namun, jika terjadi penurunan di bawah
support US$ 69.000, potensi akan membawa BTC melemah ke US$ 65.500,” jelas Panji dalam siaran pers, Selasa (21/5).
Lebih lanjut, Panji menyebut, kenaikan dalam beberapa hari terakhir dapat menjadi dorongan Bitcoin untuk mematahkan tren
sell in May dengan potensi menutup bulan Mei dengan positif. Sejak 1 Mei hingga saat ini Bitcoin telah menguat 14,86%, dimana dalam tiga tahun terakhir Bitcoin selalu ditutup turun pada bulan Mei.
Baca Juga: Luno Menambah Penawaran Aset Kripto Menjadi 23 Koin Sementara, Altcoin dengan kapitalisasi pasar besar juga mengalami kenaikan dalam 24 jam terakhir. Ethereum (ETH) naik 17,94% menjadi US$ 3.650, Avalanche (AVAX) menguat 12,59% menjadi US$ 39.75 dan Solana (SOL) melesat 9,69 menjadi US$ 184. Panji berujar, kenaikan Bitcoin sejak pekan lalu salah satunya dilatarbelakangi oleh perdagangan ETF Bitcoin spot yang mengalami arus masuk yang signifikan selama perdagangan minggu lalu, menandai aliran positif minggu kedua berturut-turut. Menurut data Coinglass, dalam periode perdagangan tanggal 13 - 17 Mei, ETF Bitcoin spot di AS mencatat total arus bersih (
net inflow) sekitar US$ 948,3 juta. Selain itu, pasar aset kripto bereaksi positif terhadap tanda-tanda perlambatan inflasi di Amerika Serikat. Pada hari Rabu (15/5) BTC melonjak lebih dari 7% bergerak di atas US$ 66.000 setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dirilis, yang menunjukkan sedikit penurunan inflasi dibandingkan dengan bulan Maret. Laporan CPI AS pada pekan lalu menunjukkan kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,3% MoM, lebih rendah dari bulan Maret yang tercatat 0,4% MoM. Inflasi tahunan juga menunjukkan sedikit penurunan, mencapai 3,4% YoY sesuai dengan ekspektasi pasar dan lebih rendah dibandingkan dengan bulan Maret sebesar 3,5% YoY. Sementara, Core CPI yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, dengan kenaikan sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu sebesar 0,3% MoM sesuai dengan ekspektasi dan kenaikan sebesar 3,6% YoY. "Angka inflasi yang muncul sesuai dengan ekspektasi pasar telah memicu respons positif di pasar kripto. Bitcoin, yang sebelumnya tertekan oleh prospek suku bunga tinggi yang berkelanjut, mengalami lonjakan harga setelah menunjukkan bahwa tekanan inflasi kembali moderat,” kata Panji.
Baca Juga: Harga Bitcoin Naik ke Level US$ 67.000 di Akhir Pekan Ini Adapun terdapat beberapa sentimen untuk
altcoin minggu ini yang perlu diperhatikan mulai dari laporan pendapatan NVIDIA kuartal I-2024 akan dirilis pada Rabu (22/5). Laporan di atas ekspektasi potensi akan mendorong harga aset kripto berbasis
artificial intelligence (AI) seperti RNDR, FET, WLD, AGIX, dll. Ethereum (ETH) juga akan menjadi sorotan di tengah bagaimana Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) akan memutuskan ETF Ethereum spot di AS. Pada Kamis (23/5) merupakan batas waktu untuk keputusan ETF ETH spot VanEck & Ark 21Shares. Panji menilai, pekan ini relatif tenang untuk data ekonomi. Sehingga, pelaku pasar akan mencari petunjuk dari Federal Reserve yang menyampaikan risalah dari pertemuan kebijakan suku bunganya pada hari Rabu (22/5). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi