KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Indeks saham di Asia ditutup naik pada Kamis (13/7). Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penguatan ini terjadi setelah data memperlihatkan tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) bulan lalu turun lebih cepat dari perkiraan. Hal ini memperkuat spekulasi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter sudah dekat. Inflasi atau consumer price index (CPI) naik 3,0% year-on-year (YoY) di bulan Juni, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 3,1% dan semakin menjauhi tingkat inflasi bulan Juni 2022 yang mencapai 9,1% YoY. Inflasi inti yang ditakutkan bank sentral AS, Federal Reserve, ternyata hanya naik 4,8% YoY, paling rendah sejak Oktober 2021 dan melambat dari kenaikan 5,3% Y/Y pada bulan sebelumnya. Para pelaku pasar masih merasa yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga Federal Funds rate (FFR) pada pertemuan kebijakan mereka di akhir bulan ini menjadi di kisaran 5,25% - 5,50%, tertinggi sejak 2001.
Inflasi AS Melandai, Bursa Asia Ditutup Menghijau pada Kamis (13/7)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Indeks saham di Asia ditutup naik pada Kamis (13/7). Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penguatan ini terjadi setelah data memperlihatkan tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) bulan lalu turun lebih cepat dari perkiraan. Hal ini memperkuat spekulasi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter sudah dekat. Inflasi atau consumer price index (CPI) naik 3,0% year-on-year (YoY) di bulan Juni, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 3,1% dan semakin menjauhi tingkat inflasi bulan Juni 2022 yang mencapai 9,1% YoY. Inflasi inti yang ditakutkan bank sentral AS, Federal Reserve, ternyata hanya naik 4,8% YoY, paling rendah sejak Oktober 2021 dan melambat dari kenaikan 5,3% Y/Y pada bulan sebelumnya. Para pelaku pasar masih merasa yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga Federal Funds rate (FFR) pada pertemuan kebijakan mereka di akhir bulan ini menjadi di kisaran 5,25% - 5,50%, tertinggi sejak 2001.