KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juni melesat di atas proyeksi pasar di level 9,1% secara tahunan. Data itu bakal membuka ruang bagi Federal Reserve untuk mengerek suku bunga lebih agresif, yang akan secara tidak langsung berdampak pada pergerakan dalam negeri. Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee memaparkan, kenaikan inflasi ditambah data tenaga kerja AS yang membaik di sepanjang Juni seiringan tingkat pengangguran tetap di 3,6%. Menurut dia, kedua data itu peluang The Fed untuk lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga akan semakin meluas. Hal ini yang bisa dicermati oleh pelaku pasar dan investor. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebut stagflasi global menghantui prospek perekonomian di Indonesia. Namun, BI bilang akan berusaha untuk menjaga inflasi di dalam negeri.
Inflasi AS Melonjak 9,1%, Sentimen Ini Perlu Diwaspadai Oleh Investor Pasar Saham
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juni melesat di atas proyeksi pasar di level 9,1% secara tahunan. Data itu bakal membuka ruang bagi Federal Reserve untuk mengerek suku bunga lebih agresif, yang akan secara tidak langsung berdampak pada pergerakan dalam negeri. Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee memaparkan, kenaikan inflasi ditambah data tenaga kerja AS yang membaik di sepanjang Juni seiringan tingkat pengangguran tetap di 3,6%. Menurut dia, kedua data itu peluang The Fed untuk lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga akan semakin meluas. Hal ini yang bisa dicermati oleh pelaku pasar dan investor. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebut stagflasi global menghantui prospek perekonomian di Indonesia. Namun, BI bilang akan berusaha untuk menjaga inflasi di dalam negeri.